Halaman

LOVEBIRD

PERLENGKAPAN PENANGKARAN LOVEBIRD
Perlengkapan penangkaran untuk lovebird terdiri dari :a.Kandang Penangkaran b.Kayu tangkringanc.Perlengkapan tempat makan dan minumd.Kotak Sarange.Bahan sarangYang penting adalah perlengkapan harus bersih dari semua zat kimia yang membahayakanlovebird.
A. Kandang Penangkaran.
Ukuran yang ideal adalah 50 x 50 x 50 cm, terbuat dari aluminium atau besi. Yang terpentingtidak mudah dirusak oleh lovebird. Ukuran lebih besar tentunya akan lebih baik. Burung lebihleluasa bergerak dan terbang. Namun adakalanya burung menjadi tidak fokus dan cenderung bermain. Maksimum untuk ukuran kandang penangkaran adalah 80 x 50 x 50 cm.Sistem umbar atau koloni beberapa pasangan dalam satu kandang besar juga bisa digunakanwalaupun kurang efektif dan banyak kekurangannya.
B. Kayu tangkringan
Kayu tangkringan adalah unsure yang sering diabaikan oleh para peternak Lovebird. Kayutangkringan yang tidak sesuai dan kurang baik, bisa mengakibatkan jantan tidak dapat membuahidengan baik.Kuku pada jari-jari kaki lovebird adakalanya tidak lengkap, alias putus. Biasanya tidak akantumbuh lagi, kekurangan ini haruslah dibantu dengan lekukan di kayu agar tercengkeram dengan baik bagi si betina. Sebaliknya si jantan yang kukunya tidak sempurna, mengandalkankeseimbangan si betina tadi untuk proses perkawinan.Kayu asem dengan diameter 2 – 2,5 cm adalah ukuran yang sangat ideal untuk Lovebird.Struktur kayu asem yang kasar dan tidak rata, justru membantu si betina untuk menggenggamlebih baik saat dikawini si jantan.
C. Perlengkapan tempat makan dan minum.
Tempat makan dan minum dapat diperoleh dengan mudah di pasar-pasar burung. Kebersihantempat makan dan minum sangat penting bagi kesehatan lovebird. Bersihkan tempat minumsetiap hari, dari lendir atau lumut yang menempel di tempat minum.
D. Kotak Sarang.
Sebuah kotak sarang harus memiliki beberapa syarat untuk berhasilnya penangkaran. Beberapakondisi yang ideal untuk kotak sarang lovebird adalah:
1. Tidak terlalu kecil.
 Idelanya kotak sarang berukuran 20 x 20 x 20 cm, ukuran boleh lebih besar sedkiti, asal disesuaikan dengan ukuran kandang penangkaran.
2. Terdiri 2 tingkat.
Satu tingkat dengan sebuah lubang untuk keluar masuknya lovebird, dansatu tingkat di bawah untuk sarang dan telur yang akan dierami lovebird. 
3. Bersih dari zat kimia.
Jika kotak sarang terbuat dari triplek, sebaiknya direndam di air selamalebih kurang 2 hari, dan dijemur hingga kering. Triplek mengandung zatkimia yang bisa membuat telur terkontaminasi dan menjadi rusak. Selain itu bau yang ditimbulkan juga dapat membuat Lovebird tidak kerasan berlamalama didalam kotak sarang. Bila terbuat dari jenis papan, pastikan papantersebut bersih dan tidak mengandung zat berbahaya.
4. Ketebalan.
Tebal papan untuk kotak sarang sebaiknya berkisar antara 15 – 20 mm.Papan yang tipis akan mudah dibolongi oleh lovebird,
5. Letak kotak sarang.
Dapat diletakkan di dalam kandang, jika berada diluar harus memperhatikanfaktor keamanan dari gangguan binatang seperti tikus.
E. Bahan Sarang.
Kebiasaan setiap penangkar berbeda-beda, tetapi intinya sama. Fungsi sarang adalah sebagaitempat dimana telur dierami. Yang harus kita ingat adalah bahwa telur Lovebird memerlukantingkat kelembaban yang tinggi untuk dapat menetas (tingkat kelembaban harus diatas 60%).Selain bisa disiasati dengan membuat kolam air disekitar kandang untuk meningkatkankelembaban, pemilihan bahan sarang yang tepat juga bisa ikut membantu meningkatkankelembaban.
Serbuk gergaji.
Digunakan sebagai alas atau dasar kotak sarang, dengan ketebalan 1 – 2 cm. Sebuk gergajimemiliki kelebihan yaitu menjaga kestabilan suhu dalam kotak. Tidak terlalu panas di musimkemarau, dan tidak terlalu dingin di musim hujan. Menggunakan serbuk gergaji yang perludiperhati-kan adalah kebersihannya. Tidak mengandung zat kimia yang berbahaya bagi telur dan burung. Bersihkan dengan merendamnya dalam air, lalu dijemur sampai kering. Kemudianmasukkan ke dalam kotak sarang sebagai alasnya.
Kulit jagung 
Kulit jagung mudah didapatkan, karena lovebird yang diberikan makanan jagung dapat sekaligusdimanfaatkan kulitnya untuk bahan sarang. Masukkan kulit jagung ke dalam kandang. Dengansendirinya Lovebird akan mengambil kulit jagung tersbut dan akan dibawa ke dalam kotak sarangnya. Kulit jagung mengandung air, dan dapat menjaga kelembaban selama beberapaminggu di dalam kotak. Lovebird jenis Personata dan Fischeri adalah tipe burung yang rajinmembuat sarang. Amati tingkah laku pasangan lovebird anda, mereka akan sibuk membawa kulit jagung kedalam kotak sarangnya.
Daun
Jenis daun yang bisa digunakan untuk bahan sarang adalah dari tumbuhan jenis palem.Pemberiannya sama seperti pembahasan “kulit jagung”.
MEMULAI PERJODOHAN
Walaupun Lovebird relative mudah untuk dijodohkan, namun tidak sedikit pemulayang menemui kesulitan dalam menjodohkan burung tersebut. Cara paling mudahdan cepat adalah menjodohkan dari anakan/muda. Umbarkan beberapa ekor dalamsatu kandang, rawatlah dengan baik, dan berikan makanan yang bergizi dan bersih.Saat mencapai usia 9 bulan, perhatikan gerak-gerik burung lovebird. Satu hal yangpasti mereka mulai birahi dan timbul gerakan-gerakan seperti saling bercumbu dan jantan biasanya mulai belajar kawin dengan cara menaiki punggung pasangannyaseperti mau kawin. Amati pasangan tersebut. Jika hal ini berlanjut beberapa hari,segera pisahkan pasangan itu dari kelompoknya, dan tempatkan dalam satukandang. Gunakan kandang battery yang mudah dipindahkan. Jemur dan mandikandi pagi hari. Waktu pagi yang paling baik adalah jam 10.00 ke bawah, dimana sinarmatahari tidak terlalu terik dan panas. Berikan waktu untuk penyesuai bagipasangan tersebut. Waktu yang dibutuhkan biasanya adalah sekitar 3 minggusampai 6 minggu untuk memastikan bahwa pasangan tersebut sudah jodoh dansiap untuk ditangkar.Satu hal yang paling penting: Jangan masukkan kotak sarang terlalu dini. Kotaksarang yang terlalu cepat dimasukkan akan membuat pasangan itu sibuk dengankotaknya, karena dianggap sebagai mainan atau sesuatu yang menarik.Selanjutnya mereka akan sibuk dengan kotak itu, yang akhirnya menghilangkanrasa birahi pasangan itu.
A. Siap Ditangkarkan
Pada usia berapa Lovebird siap dan bisa ditangkarkan? Usia yang terbaik untukbreeding Lovebird adalah sekitar 1 tahun. Jika perawatan intensif usia 10 bulansudah menunjukkan ciri-ciri mau bertelur pada si betina dan birahi mau kawin padasi jantan. Pasangan yang sudah dipisahkan, diamati gerak-geriknya. Kalau andamelihat pasangan itu kawin dengan sempurna, dalam arti ritual kawin itu berjalancukup lama, dan si jantan tidak jatuh dari punggung si betina, berarti pasangantersebut sudah siap untuk melakukan reproduksi. Siapkan kandang penangkaranlengkap dengan kotak sarang didalamnya. Masukkan pasangan itu dan tunggulahpasangan itu sampai bertelur.Pasangan yang sudah ada di kandang penangkaran, akan segera membuat sarangdi kotak sarangnya. Usahakan didalam kotak tersebut sudah tersedia bahan serutankayu setinggi 1 – 2 cm sebagai alas sarang. Lalu berikan kulit jagung muda yangdiletakkan dalam kandang. Burung betina akan aktif sekali mengambil kulit jagungdan dirobek-robek dengan paruhnya lalu dibawa masuk ke dalam kotak sarangnya. Jantan yang baik akan rajin menolong si betina. Disini dapat disimpulkan apakahnantinya si jantan akan bertindak sebagai bapak yang baik dan rajin melolohpasangan dan anaknya.Kulit jagung muda, hanyalah salah satu media untuk membuat sarang bagipasangan burung. Selain itu dapat juga menggunakan daun cemara kering, rumputkering, sabut kelapa, daun palem dan lainnya.
B. Ritual Kawin.
Memperhatikan pasangan lovebird yang mau kawin sangatlah menarik. Gaya dangerak-geriknya ritual kawin mereka sangat mengagumkan. Cobalah andaperhatikan sendiri. Love = cinta adalah julukan yang menempel pada burung ini.Bayangkan apalagi ritual kawin mereka.Si jantan akan memulai dengan tari-tarian yang memadukan gerakan tubuh dankaki. Si jantan mencumbui si betina dengan menyuapinya. Terlihat sepertipasangan yang sedang berciuman. Semakin sering si jantan menyuapi, si betinasegera akan mengembang-kan kedua sayapnya seolah-olah meyambut mempelai prianya. Lalu perkawinan pun segera berlangsung untuk waktu yang cukup lama.Burung biasa, proses kawinnya akan sangat cepat. Tetapi pasangan lovebird sangatbeda, mereka menikmati sekali hingga mencapai tahap orgasme baik si jantan dansi betina.
C. Pasangan Sejati
Lovebird adalah burung monogami, mereka berpasangan seumur hidup. Ikatanperkawinan mereka sangat kuat. Jadi pasangan yang sudah tetap akan sulitdicarikan penggantinya. Bila salah satu pasangannya mati, lovebird cenderung akansulit dicarikan pasangan yang baru. Perlu waktu yang lama untuk melupakanpasangan hidupnya.Sebaliknya pasangan yang dijodohkan secara paksa, akan lebih mudah dicarikanpenggantinya. Jodoh paksa yang penulis maksud adalah menjodohkan 2 ekorlovebird atas kemauan penangkar karena alasan tertentu. Pasangan dipaksa jodohdalam 1 kandang, yang kemudian sejalan dengan waktu mereka mau menerimapasangannya masing-masing. Lain halnya jika dijodohkan secara koloni ataubeberapa ekor. Mereka akan mencari pasangan hidup mereka atas kemauanmereka sendiri. Biasanya akan membuat ikatan pasangan itu kuat.Pasangan sejati, itulah kiasan yang tepat diberikan sebagai penghargaan kepadapasangan lovebird albino dan lutino yang ditangkarkan. Apalagi kelak pasangantersebut pandai mengasuh anaknya hingga besar. Maka anda akan merasakankepuasan yang tak terbeli oleh uang.
MASA PERKAWINAN DAN BERTELUR 
Masa perkawinan sampai bertelur pertama kali adalah masa yang paling kritis. Untuk itu penangkar harus benar-benar menjaga suasana disekitar kandang agar pasangan Lovebird merasasenyaman mungkin.Pasangan yang sudah beberapa kali bertelur tentunya sudah beradaptasi baik dengan lingkungandi sekitarnya. Tetapi pasangan yang baru akan mudah gelisah dan stress jika suasana disekitarnya tidak menunjang untuk bertelur. Suasana yang tidak kondusif membuat si betina tidak dapat tenang untuk bertelur, cenderung menjadi gelisah dan stress. Untuk itu penangkar harus bijaksana dalam menangani masalah ini.Sifat dan karakter setiap pasangan berbeda-beda, untuk itu pengamatan terhadap setiap pasangansangat diperlukan. Tujuannya penangkar dapat mengerti benar sifat dan tingkah laku setiap pasangan. Dengan demikian dapat dengan mudah menyesuaikan pasangan itu dengan lingkungansekitarnya.
A. Suasana untuk Bertelur
Burung pasangan baru, terutama betina yang akan bertelur pertama kali sangat rentan terhadapgangguan di sekitarnya. Betina akan menjadi sangat protektif (melindungi) terhadap sarangnya.Jantan akan berbunyi kencang sebagai peringatan terhadap betina apabila ada sesuatu yangmendekat di kandangnya.Jangan terlalu sering membuka kotak sarang untuk melihat apakah telur sudah ada. Hal ini akanmembuat si betina menjadi ketakutan, gelisah dan berujung stress. Jika sudah mengalami stress, proses bertelur akhirnya terganggu. Telur yang sudah terbentuk akan hilang, lalu sekitar 3 -4minggu kemudian kejadian serupa akan berulang kembali. Hal ini bisa berlanjut terus menerusselama pasangan tersebut masih mengalami stress.Jika tingkat stress tersebut berlangsung dlam jangka waktu yang lama, bisa dipastikan bahwa pasangan tersebut pada akhirnya menjadi pasangan afkiran, dalam arti tidak produktif. Iniditandai dengan kejadian betina bertelur hanya 1 butir, lalu telur tersebut ditutup dengan bahansarang, tanpa dierami. Selanjutnya tidak bertelur lagi untuk jangka waktu yang lama.Bagaimana cara mengatasi masalah ini? Berikut adalah tips nya:
1. Keluarkan pasangan tersebut dari kandang penangkaran.
2. Masukkan ke kandang umbar semula tanpa kotak sarang
3. Istirahatkan pasangan itu untuk 2 – 3 bulan kedepan.
4. Amati dari awal, apakah pasangan sudah siap ?
5. Kalau siap, masukkan kembali ke kandang penangkaran dengan kotak  sarangnya.
Untuk memastikan bahwa Lovebird sudah tiba waktunya bertelur, cukup anda amati dubur (pantat) burung si betina, kalau membengkak dan kotorannya agak lembek dan berair, itu pertanda proses pembentukan telur sedang terjadi di ovarium si betina.Amati burung dari jarak tertentu. Jika si betina berada lama di kotak sarang, dan hanya sesekalisaja keluar untuk makan-minum dan buang kotoran, bisa dipastikan proses pengeraman sedang berlangsung. Amati setiap hari untuk 3 minggu kedepan. Jika tetap seperti itu, periksa kotak sarang itu. Lihat apakah benar sudah ada telur.Umumnya, telur lovebird berkisar antara 4 – 6 butir. Gizi yang buruk dapat mengakibatkan penurunan jumlah telur 2 – 3 telur saja. Gizi yang baik dan usia yang matang dapat mencapai 8telur. Tetapi tidak semuanya akan menetas, piyik yang menetas sebanyak 6 ekor juga akan sulitdibesarkan semua oleh induknya.Jika beruntung anda justru melihat piyik yang sedang bergerak-gerak diantara telur-telur itu. Ini berarti anda telah sukses 50%. Selanjutnya yang 50% lagi adalah 5 minggu kedepan, dimanaanakan Lovebird sudah keluar dari kotak sarang dan di sapih oleh indukannya.
B. Masalah saat Bertelur
Masalah yang paling sering dihadapi dalam penangkaran Lobevird adalah French Molt dan EggBinding. Problem yang umum terjadi dalam penangkaran lovebird albino dan lutino adalahFrench molt dan Egg Binding. Problem ini berpotensi serius dalam proses perkembangbiakan.Dan harus segera diatasi dengan benar.French molt atau bulu rontok, dapat terjadi pada si betina yang bertelur dan sedang mengeram.Perhatikanlah bulu di sekitar dada dan perutnya, akan terlihat rontok. Jika serius bisa menjadi botak disekitar dada dan perut. Kondisi ini timbul dari berbagai faktor yang berasal dari dalamdan luar tubuh burung.Gizi yang buruk, menyebabkan pertumbuhan jaringan kulit terhambat, dan dapat mengakibatkan pertumbuhan bulu rusak. Burung yang bertelur memerlukan gizi yang baik dan cukup. Jikakebutuhan gizi tidak terpenuhi, dari dalam tubuh akan terjadi ketidak-seimbangan. Karena giziyang didapat keseluruhannya digunakan untuk bertelur, sebaliknya terjadilah gangguan pertumbuhan pada jaringan tubuh lainnya.
Dari dalam tubuh juga diakibatkan secara genetik, yaitu kerusakan genetika pada jaringan kulitdan bulu. Hal inilah menyebabkan bulu selalu rontok terus menerus, dan tidak akan dapatdiobati. Satu-satunya cara adalah diafkir si betina atau si jantan yang menderita penyakit ini.Tidak usah lagi ditangkarkan, karena untuk mengeram si betina memerlukan kehangatan dari bulu-bulunya untuk menutupi telur yang dierami. Kalau si jantan, tentunya kita tidak menginginkan sifat genetik tersebut diturunkan ke anak-anaknya. Dari luar tubuh diakibatkanoleh mites atau kutu, tungau, parasit, dll. Kebersihan kotak sarang adalah sangat penting untuk mencegah hal tersebut. Paling ideal adalah setiap kali periode pengeraman, kotak sarang selaludibersihkan dengan mencuci kotak sarang dengan air dan disinfektan.Egg binding secara harfiah jika diterjemahkan berarti telur tersumbat, karena telur tidak dapatkeluar dari dubur si betina. Akan terlihat dengan jelas, dubur si betina membengkak dan telur tersumbat di dalamnya. Untuk lebih jelasnya, baca sticky artikel “Egg Binding”.Artkel ini adalah penutup dari seri artikel beternak Lovebird. Mudah-mudahan berguna bagi para pecinta lovebird yang ingin mencoba beternak lovebird. Masih banyak yang perlu diperbaiki darisemua artikel tersebut. Mohon sumbang saran dan koreksi dari semua rekan-rekan
MASA PENGERAMAN DAN PENETASAN
Masa pengeraman lovebird adalah sekitar 21 – 23 hari. Biasanya periode tersebut dihitungsetelah betina mengeluarkan telur ke-3 atau ke-4. Pada saat ini, faktor kelembaban mempunyai peran yang sangat besar untuk penetasan. Suhu yang terlalu panas dan lingkungan yang kering bisa menyebabkan telur gagal menetas.Untuk menjaga kelembaban terutama dimusim kemarau, sediakanlah beberapa ember yangsudah diisi air dan letakkan disekitar kandang. Suhu yang panas akan menguapkan air di ember dan membuat kelembaban disekitar kandang meningkat.Secara insting, betina bisa mengukur berapa tingkat kelembaban yang dibutuhkan agar telur yangdierami bisa menetas. Sang betina yang akan membasahi tubuhnya dan kemudain langsungmasuk kembali kedalam sarang untuk mengeram. Ini dilakukan supaya tingkat kelembaban dansuhu didalam sarangnya tetap terjaga dengan baik sehingga proses penetasan bisa berjalandengan bagus.Setiap burung memiliki karakter berbeda, ada yang pintar dalam mengeram dan merawatanaknya hingga besar namun tidak sedikit yang kurang telaten dalam mengurus anaknya.Jika yang kita ternak adalah Lovebird unggulan baik dalam hal suara maupun warna, danLovebird tersebut kurang telaten dalam masalah mengeram dan mengasuh anak, sistem babu bisaditerapkan. Gunakanlah Lovebird dari jenis Agapornis Roseicollis (Non-eye ring) karena jenistersebut terkenal akan kepiawaiannya dalam mengasuh dan membesarkan anak.
a. Sistem babu
Pasangan babu yang di gunakan harus yang sudah berpengalaman dan memiliki sifat yang baik.Yang perlu diperhatikan adalah bahwa masa bertelur antara pasangan yang akan “menitipkan”dan “dititipkan” telur memiliki masa bertelur yang terpaut hanya sekitar 1 3 hari.Biasanya pasangan Lovebird yang telurnya diambil dan dipindahkan ke pasangan babu akan bertelur kembali sekitar 2 minggu kemudian. Jika dilihat dari sisi produktifitas, mungkin iniadalah hal yang sangat menggembirakan bagi peternak. Namun satu hal yang perlu kita ingat adalah bahwa secara alamiah, Lovebird hanya bisa berkembang biak sekitar 4 – 6 kali dalam setahun. Hitungan berikut bisa memberikan sedikitgambaran buat kita:-Kawin dan bertelur : 1 minggu-Mengeram : 3 minggu-Membesarkan anak : 5 minggu-Total : 9 minggu-Dalam satu tahun terdapat 48 minggu. Jadi 48/9 = 5.33-Dalam satu tahun, logikanya rata-rata Lovebird hanya berproduksi 5.33 kali.Bisakah kita bayangkan jika pasangan Lovebird tersebut digenjot terus untuk kawin dan bertelur 2 kali dalam sebulan? Efek negative dari perlakuan tersebut adalah ****** jantan akan melemahdan telur tidak bisa terbuahi dengan baik. Bagi betina, bisa berakibat lumpuh bahkan kematian.Untuk itu gunakan jadwal dengan baik, fokuskan orientasi anda, yang dikejar kualitas ataukuantitas. Idealnya adalah sistem 3 – 2 – 3.Sistem 3 – 2 – 3 terdiri dari :3 kali sistem babu – istirahat2 kali sendiri – istirahat3 kali sistem babu – istirahat. 
Waktu sistem babu yang terjadwal dengan baik adalah :3 bulan : 3 kali sistem babu(satu periode bertelur 1 bulan)1 bulan : istirahat4 bulan : 2 kali sendiri(satu periode bertelur 2 bulan)1 bulan : istirahat3 bulan : 3 kali sistem babu(satu periode bertelur 1 bulan)12 bulan ( 1 tahun perkembangbiakan = 10 kali)Sistem babu hanyalah untuk membantu pasangan Lovebird yang kurang baik dalam halmengasuh anak. Tetapi tentunya anda harus memiliki pasangan babu yang cukup memadai jumlahnya untuk membantu karena pasangan lovebird yang tidak dalam kondisi bertelur tidak akan mengerami telur.Selisih waktu juga tidak menjadi masalah, misalnya si babu sudah mengeram 2 minggu,kemudian baru menitipkan telur albino dan lutino. Sebab naluri mengeram lovebird mempunyaiwaktu sampai dengan 5 minggu. Lebih dari itu biasanya ia akan membersihkan dan merapikansarangnya lagi untuk kawin dan bertelur lagi. Dan tentunya akan membuat telur titipan tidak dierami atau ditimbunnya.
b. Secara alami.
Semakin sering pasangan lovebird berkembangbiak, tentu pasangan itu semakin berpengalaman.Sifat induk lovebird menjadi lebih keibuan, disinilah pasangan itu menjalin ikatan yang lebihkuat. Si betina akan bisa mengatur kelembaban di sarang selama proses pengeraman. Dan piyik yang baru netas akan semakin tinggi tingkat hidupnya. Si betina akan dengan teliti melepaskancangkang telur dari piyik yang netas. Adakalanya cangkang telur yang putih akan dibuangnyadiluar kotak sarang. Sebagian cangkang telur ada yang dimakan induknya.Tidak terlalu sulit untuk mengetahui telur sudah menetas atau belum. Amati dalam kandangapakah terdapat kulit cangkang telur yang dibuang. Jika ada tentunya piyik sudah menetas dananda tidak perlu repot lagi memeriksa kotak sarang. Biarkan si induk mengasuh anaknya hingga beberapa minggu ke depan. Kalau anda tidak biasa memeriksa kotak sarang karena takut si induk menjadi kaget. Cukup di pagi hari dan menjelang sore, pasang telinga anda dan dengarkan suara piyik yang meminta makan pada induknya.
 
MASA MEMBESARKAN PIYIK 
Setelah tahap penetasan sudah terlewati, maka masa mengasuh ataumembesarkan anak adalah fase yang paling kritis dalam beternak Lovebird. Banyakyang menganjurkan supaya tidak terlalu sering membuka kotak sarang untukmelihat piyik Lovebird. Saran ini sebaiknya diikuti karena jika indukan merasaterganggu, maka kemungkinan besar indukan akan membunuh anakannya.Walaupun ada indukan yang sama sekali tidak merasa terganggu karena kotaksarangnya sering dibuka, sebaiknya kegiatan ini dihindari.Lovebird memerlukan waktu sekitar 4 – 6 minggu untuk membesarkan anak hinggamandiri. Biarkanlah proses ini berjalan secara alami dengan “gangguan” yangseminim mungkin. Bisanya setelah +/- 4 minggu akan terlihat anakan Lovebirdyang mulai keluar dari kotak sarang.
a. Komposisi Pakan saat meloloh
Pasangan yang sedang meloloh anaknya sebaiknya diperhatikan persediaanmakanannya. Terutama air minumnya jangan sampai kotor. Karena air minum yangkotor bisa berakibat fatal pada piyik-piyik yang diloloh induknya dan berujung padakematian. Bersihkan selalu air minum di pagi hari dan diganti di sore hari. Dengandemikian induk lovebird yang bangun di pagi hari dapat segera meminum air yangbersih.Minggu pertama dan kedua setelah penetasan adalah masa paling kritis bagianakan Lovebird. Berdasarakan penagalaman. Hindarilah pemberian sayuran baikkangkung, toge dan lainnya pada masa ini karena piyikan Lovebird belum bisamencerna sayuran dengan baik jika tidak dikunyah menjadi halus oleh indukannya.Efek pemberian sayuran yang terlalu dini bisa mengakibatkan kematian dengankondisi perut piyik Lovebird menggembung dan terlihat dengan jelas serat-seratyang melilit di saluran pencernaan dan pembuangan kotoran. Adakalanya ditembolok piyik juga terlihat makanan yang tidak dapat tercerna yangmengakibatkan timbulnya jamur putih kekuningan ditemboloknya yang masihtembus pandang.10
Banyak yang berargumen bahwa piyik Lovebird nya baik-baik saja walaupunsayuran kangkung tetap diberikan setelah piyik menetas. Ini ada benarnya karenaada juga indukan Lovebird yang mengunyah sayuran menjadi sangat halussehingga bisa dicerna dengan baik oleh piyikan Lovebird. Masalahnya, beranikahkita mengambil resiko? Darimana kita bisa tahu bahwa indukan akan mengunyahsayuran menjadi halus sebelum dilolohkan ke anaknya?Memasuki minggu ketiga, piyik sudah mulai terlihat tumbuh bulu-bulu jarumnya,saat ini jagung muda, sayuran diberikan lebih banyak porsinya. Pencernaan padapiyik sudah lebih baik. Sesekali berikan biji matahari untuk induknya sebagaiselingan.
b. Saat Piyik Mulai Mandiri
Memasuki minggu keempat, piyik sudah mulai terlihat menaiki lubang kotak,sesekali mengeluarkan kepalanya untuk mengamati keadaan diluar kotaknya.Pejantan juga sudah langsung meloloh anaknya dari lubang kotak sarang. Disinilahperan pejantan sangat penting untuk membesarkan piyik-piyik yang jumlahnyabanyak. Jantan yang rajin akan membesarkan piyik-piyik yang lebih tua, sedangkansi betina akan tetap meloloh piyik yang muda dari dalam kotak.Minggu kelima adalah saat mulai mengamati piyik yang sudah menjadi anakandengan bulu yang mulai lengkap. Pisahkan anakan yang sudah dapat terbang danmakan sendiri. Amati dengan seksama, anakan yang sudah mandiri akan terbangke bawah kandang dan mematuk-matuk biji-bijian yang jatuh untuk dimakan.Sesekali ia akan terbang ke tempat makanan yang tersedia dan mulai makansendiri Anakan dengan ciri-ciri seperti ini, dapat segera dipisahkan dari induknya.Agar sang induk dapat lebih berkonsentrasi pada anak yang lebih muda. Amatiselalu dan pisahkan semua anaknya yang sudah mandiri satu persatu.
 
c. Induk Asuh
Walaupun jarang terjadi, tapi ada kalanya pada saat piyik sudah menteas terjadikematian pada indukannya. Jika yang mati adalah jantannya, masih ada harapanbahwa betina akan mengasuh anaknya karena memang tugasnya. Sebaliknya jikayang mati adalah betinanya maka ini akan menjadi masalah yang serius karenaumumnya jantan kesulitan dan hamper tidak mau meloloh anakan yang umurnyamasih dibawah 2 minggu. Jika terjadi kematian pada betina, sementara piyik masihnberusia dibawah 3minggu, maka induk asuh adalah solusinya. Jika kita punya banyak pasanganLovebird, bisa ditipkan ke indukan yang sedang mengasuh anakan yang +/-seumuran. Perlu diperhatikan bahwa sistim titip ini juga tidak boleh melebihikapasitas atau kemampuan indukan dalam mengasuh anak. Sebaiknya sati indukandibatasi maksimum 5 ekor piyik.Untuk piyik yang berusia diatas 3 minggu sebaiknya tidak usah dititipkan ke indukasuh. Usahakan kita sendiri yang meloloh anakan tersebut dengan menggunakanbubur bayi instant. Berdasarkan pengalaman, jenis beras merah adalah yangterbaik.Campurkan sebgain susu bubur dengan air hangat dan aduk hingga merata.Gunakan sendok makan dan lolohkan bubur bayi pada piyik itu. Pada awalnya agaksulit untuk memasuk-kan bubur bayi ke mulut piyik. Setelah beberapa kali secaranaluri piyik akan mengerti untuk makan. Lolohkan piyik itu dengan frekuensi 2 – 3 jam sekali. Jangan sampai terlalu kenyang, karena akan membuat susah cerna padatemboloknya. Sekedar ilustrasi, berikan makanan tersebut dalam rentang waktupagi hari jam 06.00, 09.00, dan 12.00, dilanjutkan sore hari 15.00 dan 18.00.Malam hari kalau mau dapat diberikan pada jam 21.00.Sesekali perkenalkan juga makanan lain seperti jagung dan biji2an seperti jewawutpada tahap awal karena texture nya yang lembut. Untuk jewawut, bisa ditaburkandibawah sangkar dan biarkan piyik mencoba memakannya. Untuk jagung,sebaiknya berikan bijinya saja yang sudah dipisah dari tongkolnya. Berikan biji jagung tersebut satu per satu.Biasanya kegiatan meloloh tersebut hanya berlangsung hingga piyik berumurmaksimum 8 minggu atau setelah piyik sudah bisa makan biji2an.
Struktur Warna Lovebird
Bosan dengan warna lovebird yang standard saja seperti hijau, biru dan kuning? Mungkin sudahsaatnya anda mencoba melakukan cross-link yang dapat menghasilkan strain warna-warna unik untuk kepuasan anda melalui berbagai eksperimen.Cross-link warna-warna pada lovebird selalu berkembang dari waktu ke waktu. Dan seringmenghasilkan mutasi warna yang unik dan tentu saja berharga jual tinggi. Melakukan cross-link memang tidak segampang apa yang tertulis disini. Diperlukan ketekunan, waktu, disiplin danrecord atau catatan yang lengkap mengenai silsilah indukan. Tapi semua ini akan tidak berasa jika kita berhasil menciptakan strain warna baru atau minimal warna yang unik dan jarang.Kepuasan batin adalah segalanya.Sebelum melakukan cross-link, mari kita lihat struktur warna pada Lovebird sehingga kita bisamemahaminya secara lebih detail
Mengenal Struktur Warna pada Lovebird
Warna pada Lovebird memiliki struktur yang unik dengan berbagai bagian yang dapat secaraumum diamati. Struktur warna tersebut menjadi patokan dalam menghasilkan strain-strain warnayang diharapkan oleh seorang breeder.
1.Iris Mata (bola mata)
Umumnya iris mata Lovebird berwarna hitam. Sedangkan yang berwarna merah bisa dipastikanadalah hasil mutasi yang dijumpai pada mutasi seperti Albino, Lutino, Creamino, dan Blueinoyang lebih spesifik dan unik.
2.Paruh.
Warna paruh pada lovebird umumnya berwarna merah, putih gading dan pink. Jenis Fischeri danPersonata paruh berwarna merah dan pink. Jenis Roseicollis didominasi warna putih gading.Jenis Nyasa, Pullaria, Taranta berwarna merah. Jenis Madagascar (cana) berwarna putih gading.
3.Fore-head (kening)
Beberapa peternak sering menyebut bagian ini dengan istilah bando. Variasi warnanya beragam,seperti merah, orange, lime, putih, kuning, hitam, abu-abu, cream/coklat, hitam, dll
4.Mask (topeng).
Warna topeng yang menutup muka lovebird memiliki berbagai variasi warna yang menarik.Gradasi warna dari hitam pekat sampai putih dapat kita temui.
5.Neck (Leher).
Warna pada bulu leher biasanya merupakan paduan gradasi warna yang memudar dari warnatopeng. Gradasi warna dapat dilihat dari bawah paruh hingga sekitar leher lovebird.
6.Head (Kepala).
Perbedaan yang jelas antara kepala dan muka lebih mudah diamati pada jenis Lovebird maskedatau topeng yang bukan berwarna hitam. Kecenderungan topeng hitam selalu mencakupkeseluruhan pada kepalanya yang berwarna hitam juga. Warna di kepala juga meliputi sampai ke bagian punggung lovebird yang biasanya akan dominan sesuai warna kepalanya.
7.Dada dan Perut.
Warna bulu di bagian dada sampai ke perut adalah perpaduan gradasi warna yang harmonis.Warna cenderung dari warna tua ke warna muda.
8. Perut Bawah.
Warna bulu di bagian perut bawah juga merupakan perpaduan gradasi warna dari bulu bagian perut. Secara umum warna lebih muda dibandingkan warna bulu bagian perut.
 9.Punggung.
Warna bulu di punggung meliputi daerah bawah leher, punggung, sampai ke pangkal ekor.Perpadu-an warna lebih cenderung apik sesuai dengan warna bulu pada pangkal sayapnya.
10.Pangkal Sayap.
Warna bulu pada pangkal sayap terdiri dari bulu-bulu kecil yang saling menutup. Warna dapattampak seragam, dan bercorak-corak sesuai mutasi warna yang terjadi. Mutasi yang unik dapatmenyerupai sisik ikan dengan corak warna yang unik pula.Pic nya tak kecilin yaa. Klik aja kalo mau liat ukuran aslinya. Diubah dari ukuran 651x132.
merah, orange, lime, putih, kuning, hitam, abu-abu, cream/coklat, hitam, dll.
11.Ujung Sayap.
Warna bulu ujung sayap pada warna mutasi hijau dan biru, lebih ke warna gelap (hitam, hitamkecok-latan). Sedangkan warna mutasi kuning lebih ke warna terang (kuning dan putih). Selainitu terdapat kombinasi beberapa paduan warna kuning, putih, coklat, biru atau hitam.
12.Ekor.
Warna bulu ekor mempunyai susunan warna yang indah dan menarik. Berbagai kombinasi warnamulai dari ujung ekor sampai ke pangkalnya dapat menjadi menarik pada mutasi warna tertentu.Setelah kita memahami struktur warna Lovebird, maka langkah untuk melakukan Cross-link akan semakin mudah. Contoh sederhana, coba kita silangkan Lovebird yang mempunyai warnahampir sama, tapi sangat berbeda pada warna ujung sayapnya. Atau Lovebird dengan warnahampir sama tapi berbeda warna ekornya. Hasilnya? Silahkan dicoba. Semoga tulisan ini bisamemberikan sedikit penjelasan bagi para penangkar Lovebird yang ingin menciptakan warna-warna unik atau minimal seperti hasil yang dibawah ini: (gambar)
MENU & DIET UNTUK BREEDING
Jenis pakan untuk Lovebird dapat berupa biji-bijian, sayur dan buah yang diseling denganvitamin serta mineral. Lovebird dalam penangkaran sangat bergantung kepada pemberian pakandari yang memelihara. Untuk kelangsungan hidup dan perkembang-biakan perlu dijaga dengan benar komposisi makanannya. Kegemukan bisa mengakibatkan Lovebird betina susah bertelur,dan jantan bisa menjadi mandul. Sebaliknya betina yang terlalu kurus (kurang gizi) tidak bisa bertelur, dan jantan juga tidak birahi.Kunci keberhasilannya adalah menjaga menu dan diet yang benar. Berikut adalah komposisimenu dan diet untuk Lovebird:
A. Biji-bijian
Selama periode penangkaran, disarankan untuk memberikan komposisi biji-bijian sepertidibawah ini:45% biji milet (berbagai jenis)30% biji kenari (canary seed)15% biji bunga matahari (kwaci) 5% oats (biji gandum)3% hemp (biji rami)2% niger seedPastikan semua pakan biji-bijian yang diberikan masih baik dan bermutu. Bersih dan tidak  berjamur.
B. Sayur dan buah
Aneka sayuran seperti: jagung muda, kangkung, toge, selada dan brokoli sangat disukai lovebird.
 
Sementara untuk buah-buahan, sangat tergantung dari kebiasaan Lovebird. Ada yang suka, ada juga yang tidak mau. Buah yang bisa diberikan adalah apel, pisang, pir dan pepaya. Namun pemberian buah bukan lah suatu keharusan. Prioritas utama tetap sayuran.Toge sangat baik untuk meningkatkan hormon reproduksi lovebird. Biasakan untuk memperkenalkan toge kepada Lovebird sejak dari kecil. Lovebird yang tidak biasa makan toge,tidak akan menyukainya. Kalau sudah begitu sulit untuk membuatnya mau makan toge yangdisediakan. Sayuran kangkung, selada, dan jagung dapat diberikan sebagai pelengkap menuselain biji-bijian.
C. Mineral dan Vitamin
Amati selalu perkembangan kesehatan Lovebird anda dan sediakan unsur mineral serta vitaminyang dibutuhkan. Pastikan juga unsur grit tersedia dikandang untuk burung anda, bisa berupa batu apung atau totok cumi, yang banyak tersedia di pasar-pasar burung. Berikut adalah jenisVitamin dan kegunaannya.
Vitamin yang larut di air 
B1 (Thiamin)Membantu pertumbuhan, fungsi metabolisme,jaringan otot, dan sistem syaraf.B2 (Riboflavin) Produksi telur, fungsi metabolisme, perkembangan sel kulit, bulu, paruh dan kuku.B3 (Niacin) Produksi hormon, fungsi metabolisme, sistem saraf dan sistem pencernaan.B6 (Pyridoxine) Membantu produksi kelenjar pencernaan, sel darah merah, dan antibodi.B12 (Cyanocobalamin) Membantu produksi sel darah merah, sangat penting untuk metabolismeC (Ascorbicacid)Membantu sistem metabolisme, menyembuhkan luka,susunan sel darah merah, meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh.
Vitamin yang larut dalam lemak 
A Metabolisme sel-sel tubuh, perawatan jaringan kulit, tulang, danmencegah rabun senja, sintesis pigmen.D3 Meningkatkan penyerapan klasium dan fosfor dalam tubuh,
mencegah egg-binding, luka cepat kering.E Meningkatkan oksidasi vitamin A, perkembangan sel otak, otot, dandarah.K Meningkatkan pembentukan sel darah dan fungsi hati.
Sumber Vitamins:
B1 = gandum, susu, kacang hijau, beras, telur.B2 = sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning telur, susuB3 = buah-buahan, gandum, kentang manis,B12 = telur,C = jambu klutuk atau jambu batu, jeruk, tomat, nanas, sayur segar A = susu, sayuran berwarna hijau dan kuning, buah-buahan warna merahdan kuning (wortel, pisang, pepaya, dan lain-lain)D3 = susu, telur, kejuE = kuning telur, kecambah, havermutK = susu, kuning telur, sayuran segar 
D.  Air Minum
Dari semua unsur diatas, ada satu hal yang paling penting yaitu air minum. Pertanyaannya adalah: “Apakah air minum harus dimasak?”Tidak mutlak, paling penting air harus bersih dan bebas dari pencemaran. Air PAM lebih baik ditampung dan diendapkan satu malam (proses pengendapan zat kimia pembersih air), barudiberikan kepada burung.Jagalah kebersihan tempat air minum, sebaiknya dibersihkan setiap hari. Hal ini akan membunuh berbagai organisme yang hidup dalam air minum agar lovebird tidak sakit. Paling gampangadalah gunakan air minum isi ulang.
  EGG BINDING
Hampir semua peternak burung pernah menghadapi masalah egg binding. Apa yang dimaksuddengan egg binding? Egg binding adalah ketidak mampuan betina untuk mengeluarkan telor darikantong telornya, atau tersumbatnya saluran pembuangan telor. Tidak jarang kasus inimengakibatkan kematian.Lantas, apa yang menyebabkan egg binding?Menurut beberapa penelitian, penyebab egg binding diantaranya adalah kegemukan, kekuranganvitamin, kekurangan kalsium, burung terlalu muda, dan beberapa teori lainnya. Tapi banyak yangyakin bahwa penyebab utama egg binding adalah : 1. Nutrisi, 2. Organ reproduksi burung yangtidak normal. Terlepas dari kontroversi penyebab egg binding, hal yang lebih baik adalahmengetahui cara pencegahan dan tindakan P3K yang perlu dilakukan jika suatu saat kitamenghadapi masalah tersebut.Sebelumnya, menuju ke P3K egg binding, ada baiknya kita mengetahui bagaimana dan apa sajayang mempengaruhi pembentukan telor.- Kalsium. Selain untuk pembentukan tulang yang baik, kalsium jugadigunakan untuk pembentukan cangkang telor. Kalsium bisa berbentuk cangkang telor ayam atau bebek, tulang sotong, batu apung dan juga pasir.- Vitamin D3. Untuk menyerap kalsium, diperlukan Vitamin D3. Tanpa vitaminini, semua kalsium yang dimakan oleh burung akan keluar kembali menjadikotoran. Darimana sumber Vitamin D3? Jwabannya : sinar matahari. Burung(juga makhluk hidup lainnya) memiliki kemampuan menghasilkan Vitamin D3lewat reaksi kimia dari sinar matahari. (sekarang baru tau yaa, kalo menjeur  burung itu penting.??? he.he.he...).
Pencegahan
Seperti kata pepatah, mencegah lebih baik daripada mengobati. Apa yg bisa dilakukan untuk mencegah egg binding? Seperti telah dijelaskan diatas, selain pemberian kalsium yang cukup dankebutuhan Vitamin D3, beberapa peternak merasa yakin bahwa ada beberapa jenis makananyang bisa mencegah egg binding. Jenis makanan tersebut antara lain adalah Niger seed danSelada. Ada juga yang memberikan minyak ikan sebagai makanan tambahan. Yang perlu digaris bawahi adalah pemberian minyak ikan yang terlalu banyak bisa mengakibatkan efek yangnegatif, al: cangkang telor menjadi lembek.Yang perlu kita sadarai adalah kenyataan bahwa mengumbar burung adalah tindakan yang palingefektif untuk mencegah egg binding. Ini berlaku untuk burung yg diternak dalam sangkar kecildan tidak ada ruang yang cukup untuk terbang. Jika burung telah bertelor dan mengeram sertamembesarkan anak selama 3 periode, usahakan lah untuk mengumbar burung tersebut selamalebih kurang 1 bulan.Bagaimana dengan burung yg belum pernah bertelor? Perlakuan yang sama juga diperlukanuntuk mencegah egg binding. Misalnya, sebelum dijodohkan alangkah baiknya jika betinadiumbar dulu untuk jangka waktu sekitar 1 bulan.
P3K 
Jika Egg Binding telah terjadi, maka langkah berikut ini mungkin bisa dilakukan walau tingkatkeberhasilan sangat kecil.
1.Pastikan burung di isolasi ketempat yang sepi dan hangat. Di dalam kandangisolasi bisa diberikan lampu penghangat. Lingkungan yang sepi diperlukan untuk mengurangi stress sehingga burung bisa konsentrasi untuk mengeluarkan telor.
2.Penambahan Kalsium bisa membantu sistem kerja otot dalam proses pengeluaran telor. Cal***** adalah produk dari Vet*****, yang sangat manjur (pertanyaan sekitar produk tersebut mohon lewat PM yaa.. soalnya produk tersebut bukan sponsor KM).
3.Oleskan minyak sayur disekitar area dubur.
4.Bisa dilakukan bantuan dengan cara memijat secara perlahan (ini sangatriskan karena jika telor pecah didalam, maka burung bisa dipastikan tidak ada kemungkinan untuk hidup.
5.Operasi. Saya pernah membaca beberapa artikel yang mengulas masalahoperasi tersebut. Namun saya tidak pernah mencoba karena tingkatresikonya sangat tinggi.Tulisan ini masih jauh dari baik. Oleh karena itu, sumbang saran dan kritik dari teman-temansangat saya harapkan sehingga permasalahan pada Egg Binding bisa teratasi atau minimum berkurang. Akhir kata, semoga bermanfaat.
Serba-serbi ternak LB
Berikut Rangkuman dari Thread di MPZ (almarhum) ttg ternak Love Bird & segala macam Q &A ttg Love Bird. Bagian yg agak OOT sudah di-delete Mas Saptono yang pada awalnya nyimpanfile ini. Terima kasih untuk Mas Saptono.Mungkin ada beberapa hal yang saat ini sudah tidak relevan lagi, seperti harga2 misalnya. (DutoSri Cahyono)Ternak Love Bird di SoloAkhir akhir ini semakin marak orang yang ingin berternak Love Bird. Salah satunya yang sudah berhasil adalah Mas Duto (catatan: saat ini, saya relokasi ke Temanggung—Duto).1. Ini sangkar ternak LB (besi) yang berisi 4 pasang LB yang sudah bertelur dan piyekan.Disebelah kiri adalah sangkar ternak kenari.2. Sepasang LB klep yang diletakkan disangkar ternak kecil, yang juga sudah menghasilkan piyekan.3. Didepan sangkar ternak kenari yang berisi 6 pasang kenari, juga sudah bertelur.4. Piyekan dari salah satu pasangan LB.5. LB Biru langit, salah satu jenis dari pasangan LB mas Duto6. Disamping LB dan kenari, mas Duto juga menangkarkan manusia didalam sangkar LB.(Lion King)
 
KARAKTER DASAR BURUNG LOVE BIRD

1. Mudah beradaptasi, burung ini sangat mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan.
2. Tukang teriak dan petarung. Apabila mendengar suara burung Love Bird lain atau melihat burung sejenis, maka semangat tempurnya langsung berkobar.

3. Birahi yang cenderung mudah naik. Burung ini sangat mudah naik birahinya, banyak penyebab yang dapat membuat naiknya birahi pada burung jenis ini. Variasi pakan yang kurang tepat, penjemuran yang berlebih atau melihat burung Love Bird lain dapat dengan cepat menaikkan tingkat birahinya.
4. Mudah jinak. Karena kemampuan beradaptasinya yang tinggi, maka burung ini mudah jinak kepada manusia.
5. Tidak mudah stress. Burung jenis ini sudah ratusan tahun ditangkarkan oleh manusia.
6. Menyenangi lingkungan yang sejuk. Burung ini sangat menyenangi suhu yang sejuk.
7. Burung Koloni dan berkelompok. Sebaiknya peliharalah beberapa ekor burung Love Bird dalam satu rumah. Karena apabila burung ini sendirian, maka lama kelamaan burung ini akan menjadi stress.
PEMILIHAN BAHAN BURUNG LOVE BIRD YANG BAIK
(CIRI-CIRI BURUNG LOVE BIRD YANG BAIK DARI KATURANGGAN)
Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan atau bakalan pada burung Love Bird
·                     Bentuk paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar, panjang dan terlihat kokoh.
·                     Berkepala besar. Ini menandakan burung ini mempunyai mental tempur yang baik.
·                     Postur badan, pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek. Sebaiknya juga pilihlah bahan yang berdada lebar.
·                     Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut sehat. Pilihlah Kaki yang besar dan terlihat kering. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.
·                     Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.
·                     Leher panjang padat berisi. Menandakan burung ini akan mengeluarkan power suara secara maksimal.
·                     Bola mata besar dan bersih bersinar. Menandakan burung ini memiliki prospek yang cerah apabila dijadikan burung lomba. Karena akan sangat gacor.
·                      
MAKANAN YANG SESUAI UNTUK BURUNG LOVE BIRD
·                     Bijian Mix. Kita dapat memberikan biji-bijian yang telah dicampur yang banyak dijual dipasaran sebagai pakan utamanya.
·                     Sayuran segar. Burung Love Bird sangat menggemari sayuran segar seperti: Kangkung, Sawi Putih, Jagung Muda dan sayuran lainnya.
·                     Asinan. Untuk mencukupi kebutuhan kalsium, burung ini membutuhkan asupan kalsium tambahan. Dapat diberikan tulang sotong untuk melengkapi kebutuhan kalsium yang dibutuhkan.
·                     Extra Fooding. Biji bunga Matahari, biji Fumayin, biji Kedelai, biji Kacang Merah dan biji Kacang Hijau sangat digemari oleh burung ini untuk melengkapi kebutuhan vitamin, protein dan menaikkan suhu tubuh serta meningkatkan sistem metabolisme didalam tubuhnya.
PERAWATAN DAN STELAN HARIAN BURUNG LOVE BIRD
Perawatan harian untuk burung Love Bird relatif sama dengan burung berkicau jenis lainnya, kunci keberhasilan perawatan harian yaitu rutin dan konsisten.

Berikut ini Pola Perawatan Harian dan Stelan Harian untuk burung Love Bird:
* Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung dimandikan (karamba mandi atau semprot, tergantung pada kebiasaan masing-masing burung)
* Bersihkan kandang harian. Ganti atau tambahkan Pakan dan Air Minum.
* Berikan Sayuran segar atau Buah.
* Penjemuran dapat dilakukan selama 30-60 menit/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran, sebaiknya burung dikelompokkan agar dapat melihat burung sejenis.
* Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit, lalu sangkar dikerodong.
* Siang hari sampai sore (jam 10.00-15.00) burung dapat di Master dengan suara Master atau burung Love Bird lain.
* Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali diteras, boleh dimandikan bila perlu.
* Kontrol Pakan, Air Minum, Sayuran segar.
* Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan di perdengarkan suara Master selama masa istirahat sampai pagi harinya.
PENTING
·                     Variasi pemberian sayuran segar dan Extra Fooding kunci keberhasilan dalam perawatan burung Love Bird.
·                     Asinan harus selalu tersedia didalam sangkar.
·                     Pengumbaran di kandang umbaran dapat dilakukan 4 jam perhari selama 4 hari dalam seminggu.
·                     Berikan Multivitamin yang dicampur pada air minum seminggu sekali saja.
Membedakan Lovebird Jantan & Betina
Membedakan jenis kelamin lovebird termasuk pekerjaan gampang-gampang susah. Gampang untuk jenis-jenis tertentu tetapi susah untuk jenis lainnya, apalagi kalau masih anakan. Untuk membedakan jenis kelamin lovebird bisa digunakan cara sederhana sampai yang ilmiah. A. Berdasarkan penampilan luar. Menurut Siti Nuramaliati, berdasar tingkat kesulitan untuk membedakan jenis kelamin lovebird (dan burung secara umum) maka dapat dibedakan 3 kelompok lovebird. Ketiga kelompok tersebut adalah kelompok dimorfik (jenis kelaminnya sangat jelas dapar dibedakan), kelompok intermediate (jenis kelaminnya agak sulit dibedakan dari penampilan burung), dan kelompok lovebird kacamata (perbedaan jenis kelaminnya tidak konsisten). Namun secara umum pada banyak jenis lovebird relatif mudah dibedakan jenis kelaminnya dengan melihat pada penampilan luarnya. a. Kelompok lovebird dimorfik Beberapa jenis lovebird yang termasuk dalam kelompok dimorfik di antaranya lovebird abisinia, lovebird madagaskar dan lovebird muka merah. 1. Lovebird abisinia (Agapornis taranta) - Lovebird jantan berat badan 65 gram, dahi berwarna merah. - Lovebird betina berat badan 55 gram, dahi berwarna hijau. 2. Lovebird madagaskar (Agapornis cana) - Tidak ada perbedaan berat badan antara lovebird jantan dan lovebird betina. - Lovebird jantan kepala dan leher berwarna abu-abu - Lovebird betina bulu tubuh keseluruhannya berwarna hijau 3. Lovebird muka merah (Agapornis pullaria) - Lovebird jantan: dahi dan muka berwarna merah-oranye, tunggir (bulu di atas pantat, di bawah ujung lipatan sayap) berwarna biru muda, bulu terbang dan bagian bawah bulu sayap berwarna hitam. - Lovebird betina dahi dan muka lebih didominasi warna oranye dibandingkan warna merah, bagian bulu penutup sayap berwarna hijau dan di tepi sayap berwarna kekuningan. b. Kelompok intermediate Dua jenis lovebird yang termasuk dalam kelompok intermediate adalah lovebird black collared dan lovebird muka salem. 1. Lovebird black collared (Agapornis swinderniana) Lovebird jantan dan betina sangat sulit dibedakan dan tampak serupa dalam penampilan luarnya. 2. Lovebird jantan dan betina serupa dalam penampilannya, meskipun pada umumnya lovebird betina mempunyai bulu di bagian kepala dengan warna yang lebih pucat. c. Kelompok lovebird kacamata Empat jenis lovebird yang termasuk dalam kelompok lovebird kacamata adalah lovebird nyasa (Agapornis lilianae), lovebird pipi hitam (Agapornis nigrigenis), lovebird topeng (Agapornis personata), lovebird fischer (Agapornis ficheri). Keempat jenis lovebird ini sangat sulit dibedakan antara jantan dan betina. Meskipun demikian ada sedikit perbedaan berat badan antara jantan dan betinanya. Satu keunikan dari lovebird kelompok kacamata adalah pada saat menjelang musim berkembangbiak burung betina akan membawa bahan sarang di bawah bulu tunggir dan bulu punggung bagian bawah.
B. Membedakan jenis kelamin tidak berdasarkan penampilan luar. Pada jenis lovebird yang tidak dapat dibedakan jenis kelaminnya berdasarkan penampilan luarnya yang spesifik maka akan sulit untuk membedakan lovebird jantan dan lovebird betina. Pada kejadian ini makan ada beberapa cara untuk digunakan memnedakan lovebird jantan dan lovebird betina. a. Bentuk tubuh. Lovebird betina cenderung memiliki tubuh yang kekar dan lebih berat. Namun kriteria ini tidak mutlak sifatnya. b. Warna Lovebird jantan mempunyai warna yang lebuh terang dari lovebird betina. Meskipun demikian hal itu tidak selalu benar karena warna bulu juga tergantung pada makanan, iklim, dan variasi geografis. c. Cara bertengger Lovebird betina bertengger dengan jarak antarkaki lebih lebar dibandingkan lovebird jantan. d. Bentuk ekor Lovebird betina mempunyai ekor dengan bentuk lebih rata dibandingkan pada ekor lovebird jantan yang berbentuk agak meruncing. e. Membangun sarang Kegiatan membangung sarang lebih intensif dilakukan oleh lovebird betina ketimbang jantan. Lovebird menggigit-gigit di luar sarang pada cabang-cabang dan batang yang lebih tebal. Lovebird betina akan megambil kulit kayu dan mengumpulkannya untuk membuat sarang, sedangkan lovebird jantan menyuapi lovebird betina. Namu hal ini juga tidak mutlak karena ada lovebird jantan yang juga aktif mengumpulkan bahan sarang. f. Perabaan pada tulang pubis (supit urang). Lovebird memiliki dua tulang pubis (supit urang) pada bagian pinggulnya. Pada musim berkembang biak, tulang pubis lovebird betina menjadi lebih elastic dan jarak antara kedua tulang pubis tersebut melebar karena pengaruh hormone. Keadaan tersebut dapat dirasakan dengan rabaan tangan. Pada lovebird jantan, jarak antara dua tulang pubis tersebut sempit. Teknik perabaan ini hanya dapat digunakan bila kegiatan seksual lovebird betina dengan aktif. g. Pemeriksaan dengan alat laparoscopy Untuk mengetahui jenis kelamin lovebird juga bisa dilakukan dengan menggunakan alat laparoscopy. Lovebird yang akan diperiksa jenis kelaminnya harus dibius dulu. Setelah itu dilakukan operasi kecil pada bagian kiri tubuh burung di antara tulang rusuk, tulang pinggang dan tulang paha. Dari bagian yang dioperasi itu dimasukkan alat laparoscopy untuk melihat ada tidaknya ovary (indung telur). Jika ada ovari maka lovebird tersebut dipastikan betina. Cara ini hanya bisa dilakukan jika burung sudah dewasa. h. Pemeriksaan DNA Cara lain untuk mengetahui jenis kelamin lovebird adalah dengan menguji DNA yang dapat diperoleh dari darah atau bulu burung. Setelah DNA diekstrak dengan larutan tertentu dan proses lebih lanjut, lalu hasilnya dipotret dengan Polaroid. Apabila dalam foto tersebut terlihat dua pita maka lovebird tersebut dapat dipastikan berkelamin betina. Namun jika terlihat hanya satu pita, lovebird itu bias dipastikan jantan. Cara ini dianggap lebih cepat dan hasilnya lebih akurat. Namun biaya uji DNA sangat mahal. Selain itu di Indonesia belum banyak laboratorium yang menawarkan jasanyan untuk memeriksa jenis kelamin burung dengan uji DNA. Pasangan sejenis juga bercumbu Pada jenis lovebird yang tidak dapat dibedakan antara jantan dan betinanya berdasarkan bentuk tubuh dan warna bulunya sering terjadi kesulitan untuk memperoleh pasangan yang sesuai,. Sering terlihat dua ekor jantan berperilaku seperti pasangan lovebird yang berlainan jenis. Hal yang sama juga terjadi pada dua lovebird betina. Bahkan pada pasangan lovebird betina ini apabila bertelur maka jumlah telurnya akan lebih banyak dari pasangan yang normal, tetapi telur tersebut tidak fertile alias tidak akan menetas jika dierami. Hal yang membedakan antara pasangan jantan-jantan dan betina-betina adalah pada pasangan jantan-jantan tidak akan membuat sarang karena perilaku itu hanya milik lovebird bertina. Ada yang menyatakan bahwa lovebird jantan adalah yang menyuapi pasangannya sedangkan betina yang disuapi. Tetapi hal ini tidak benar karena lovebird betina juga sering menyuapi lovebird jantan untuk menarik perhatian si jantan. Juga tidak benar bahwa lovebird betina memiliki paruh dan kepala yang lebih kecil ketimbang lovebird jantan. Dan tidak tentu benar bahwa lovebird jantan memiliki kepala yang lebih lebar dengan paruh yang lebih runcing.

LOVEBIRD LUTINO

Bagi Anda pecinta burung, terutama burung hias dan burung kicau, tentunya Anda pasti mengenal jenis burung yang satu ini. Burung ini bernama Lovebird. Namun Lovebird memang banyak dipelihara sebagai burung berkicau. Tidak sedikit pula para penggemar burung yang lebih menyukai warnanya. Dari munculnya budaya untuk mengawinsilangkan burung Lovebird agar menghasilkan sebuah anakan baru, sejak abad 17-an masehi kegiatan itu telah dirintis, akan tetapi baru sekitar tahun 1940-an hal tersebut tercatat.

Oleh karena hobi untuk mengawinsilangkan inilah maka banyak Lovebird mutan diperoleh. Sehingga tidak heran jika Lovebird mutan berkembang pesat, terlebih lagi dengan disertai cukup banyak kegiatan lomba dilaksanakan untuk mempertandingkan Lovebird dari hasil persilangan tersebut.

Jenis burung tersebut yang banyak terdapat di Indonesia antara lain adalah Lovebrid Muka Salem, Lovebird Kacamata Topeng, dan Kacamata Fischer. Dari ketiga jenis tersebut, Lovebird Muka Salem yang paling banyak mengalami mutasi. Jenis ini, juga Kacamata Fischer lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan yang baru.

Dari Lovebird Muka Salem ini dihasilkan jenis Golden Cherry (warna kuning, mata gelap), Albino (warna putih, mata merah), Lutino (warna kuning mata merah), Cinnamon (kecokelatan), dan Pied (Bercak-bercak). Lovebird Pied seperti Muka Salem normal, namun hanya saja terdapat bercak-bercak di bagian dada, punggung dan perutnya.

Lovebird mutan di Indonesia kebanyakan masih impor, memang untuk menghasilkan burung mutan dari induk normal agak sulit, sebab, tergantung ada tidaknya gen mutasi yang dibawa. Inilah banyak dilakukan oleh para penggemar burung di luar negeri karena mereka memang terbiasa melakukan persilangan-persilangan.

Sedangkan untuk menghasikan Lovebird Lutino, paling baik adalah dengan mengawinkan pajantan hijau normal dengan betina Lutino. Dengan cara demikian, maka kemungkinan besar dapat memperoleh anak Lutino pada generasi pertama mencapai 60%.

Selaij itu, jenis kelamin anakan dapat diketahui sebelum bulunya muncul. Caranya dengan melihat warna mata. Anakan bermata merah itu pasti betina yang Lutino sedangkan yang bermata gelap, jantan normal. Usaha breeding memang membutuhkan kesabaran, belum tentu keturunan pertama langsung mendapatkan yang mutan. Kalau telur yang dihasilkan empat biji, kemungkinan mendapatkan satu Lovebird mutan.

Akan tetapi yang lebih sulit adalah menghasilkan Lovebird Albino. Pertama, harus mempersiapkan calon induk betina yang Lutino/biru berasal dari perkawinan betina warna biru dengan jantan Lutino. Selain itu harus ada calon induk jantan yang dihasilkan dari betina Lutino dan jantan biru/Lutino. Dari sana kemudian keduanya baru dikawinkan untuk menghasilkan Lovebird Albino.

Salah satu daya tarik lovebird adalah karena warnanya yang indah. Oleh karena itu, dalam pengembangbiakan lovebird biasanya direncanakan suatu pengembangbiakan lovebird dengan pola warna tertentu. Hal ini memang memungkinkan dan sudah banyak yang berhasil mengembangbiakkan lovebird dengan warna-warna tertentu. Biasanya warna-warna yang langka akan membuat harga lovebird menjadi sangat tinggi.
Dalam merencanakan warna bulu pada pengembangbiakan lovebird tidak dapat dilepaskan dari hukum genetik. Secara umum, demikian disebutkan Siti Nuramaliati Prijono dalam buku berjudul Lovebird, telah diketahui bahwa dari pasangan yang dikawinkan maka sifat anak-anak 50% meniru induk betina dan 50% meniru induk jantan. Dengan kata lain sifat anak merupakan perpaduan setengah sifat induk jantan dan setengah sifat induk betina. Sifat-sifat yang diturunkan ini pun masih dipengaruhi oleh sifat resesif dan sifat dominan yang dimiliki oleh pasangan yang dikawinkan.
Untuk menentukan sifat resesif dan dominan ini dapat diperkirakan setelah suatu pasangan yang berlainan sifatnya (dalam hal ini warna bulu) menurunkan dua-tiga periode keturunan. Bila keturunan pada periode-periode tersebut cenderung mempunyai hasil yang relatif sama maka dapat diperkirakan sifat dominan dan resesif yang ada pada induk jantan dan atau induk betina. Berdasarkan pengalaman-pengalaman inilah kemudian dapat disusun program perencanaan warna bulu pada anak lovebird dari pasangan-pasangan yang dipelihara.
Berkaitan dengan pengembangbiakan lovebird untuk mendapatkan warna bulu yang berbeda maka pengetahuan dasar mengenai genetik sangat penting diketahui oleh penangkar. Dengan pengetahuan dasar genetik tersebut memungkinkan penangkar untuk mengawinsilangkan lovebird sehingga dapat diperoleh anak lovebird dengan warna bulu yang diinginkan.
A. Genetika sebagai Pengetahuan Dasar Pengembangbiakan Lovebird
Genetika adalah ilmu tentang keturunan atau asal-usul makhluk hidup. Dalam ilmu ini dipelajari cara suatu sifat (karakter) diturunkan kepada keturunannya.
Unit terkecil bahan sifat keturunan adalah gen. Gen terletak pada kromosom dan tersusun secara linear. Dalam setiap sel tubuh terdapat sepasang kromosom. Dengan sendirinya gen-gen pada kromosom berpasangan dan pasangan gen tersebut terletak pada lokus yang sama. Gen-gen yang terletak pada lokus yang sama memiliki pekerjaan yang sama, hampir sama, atau berlawanan, tetapi untuk satu tugas tertentu. Sebagai contoh, gen G bersama alelnya g bekerja untuk menumbuhkan pigmentasi warna bulu. Gen G mampu untuk berpigmentasi, sedangkan gen g tidak mampu berpigmentasi. Tugas gen tersebut berlawanan, tetapi untuk tugas yang sama yaitu pigmentasi warna bulu.
Selama proses reproduksi, satu set kromosom diturunkan dari setiap induknya kepada anaknya. Sperma dan sel telur hanya berisi setengah dari jumlah kromosom yang ada di sel lainnya pada tubuh. Jadi, ketika dua dari “setengah kelompok” bersatu pada waktu proses pembuahan telur oleh sperma terbentuk suatu gabungan yang diturunkan pada anaknya.
Dalam genetika, bentuk luar atau kenyataan karakter yang dimiliki suatu individu (misalnya: warna hijau pada bulu) dikenal dengan istilah fenotip. Sementara bentuk susunan genetik suatu karakter yang dimiliki suatu individu dan ditulis dengan simbol gen dikenal dengan istilah genotip. Simbol gen untuk lovebird yang bulunya berwarna normal (hijau) ditulis GG. Lovebird yang berbulu lutino, biru, dan warna mutasi lainnya ditulis gg. Lovebird yang memiliki simbol gen yang sama (pasangan kedua alel pada suatu individu sama), misalnya GG dan gg, disebut homozigot.
GG adalah pasangan homozigot yang bersifat dominan, sedangkan gg adalah pasangan homozigot yang bersifat resesif. Hal ini berarti bahwa warna lovebird yang normal (hijau) adalah dominan terhadap warna mutasi. Apabila lovebird memiliki simbol gen yang berbeda (pasangan kedua alel pada suatu individu tak sama), misalnya Gg, disebut heterozigot. Lovebird yang memiliki genotip yang heterozigot (Gg) maka akan menunjukkan warna bulu hijau. Warna hijau adalah dominan terhadap warna mutasi dan warna mutasi tersebut tertutup oleh warna hijau sehingga tidak terlihat dari penampilannya.
B. Program Persilangan untuk Menghasilkan Warna Mutasi Bulu
Gen dapat mengalami mutasi lebih dari sekali sehingga dapat terbentuk 2 atau lebih macam alel bagi suatu gen. Gen G berperan untuk menumbuhkan warna bulu secara normal lalu gen G mengalami mutasi. Dengan demikian, gen G tidak mampu mengadakan warna bulu secara normal sehingga akan menghasilkan warna bulu lainnya, seperti albino dan lutino. Gen G yang bermutasi itu diberi simbol g. Gen yang mengalami mutasi tersebut ditulis dengan huruf kecil karena karakter yang ditumbuhkan bersifat resesif.
Artinya, bila gen g terdapat pada satu tubuh dengan gen G maka gen g akan ditutupi atau dikalahkan. Kejadian mutasi gen ini dapat dimanfaatkan untuk tujuan pengembangbiakan lovebird sehingga dihasilkan lovebird dengan warna bulu yang diharapkan, yaitu sama atau berbeda dengan induk jantan dan betinanya. Untuk tujuan komersial, cara ini cukup menguntungkan karena lovebird dengan warna mutasi mempunyai daya jual yang lebih mahal.
Jenis lovebird yang banyak dijual di pasar burung di Indonesia adalah lovebird ‘muka salem’, lovebird kacamata ‘fischer’, lovebird kacamata ‘topeng’, dan lovebird hasil mutasi. Ketiga jenis lovebird tersebut dapat mudah dikembangbiakkan untuk menghasilkan lovebird warna mutasi. Di antara ketiga jenis lovebird komersial tersebut, lovebird ‘muka salem’ dapat menghasilkan banyak warna mutasi, seperti lutino (kuning, mata merah), golden cherry (kuning), cinnamon (cokelat kekuningan), biru pastel, pied (bercak warna), danalbino (putih, mata merah). Warna mutasi dari lovebird kacamata ‘topeng’ yang terkenal adalah biru.
Untuk mendapatkan anakan dengan warna mutasi, penangkar harus mempunyai induk dengan warna mutasi. Apabila ingin diperoleh anak dengan warna mutasi dari kedua induk yang berbulu normal maka caranya sangat rumit dan membutuhkan waktu yang sangat lama. Berikut ini contoh-contoh program perencanaan warna bulu pada anak lovebird dari pasangan-pasangan yang dipelihara.
1. Lutino dan albino
Lutino dan albirto pada lovebird ‘muka salem’ adalah bentuk dari mutasi rangkai kelamin resesif. Gen lutino dan albino terletak pada kromosom kelamin. Oleh karena itu, karakter yang ditimbulkan gen ini diturunkan bersama dengan karakter kelamin. Selain kedua bentuk mutasi tersebut, bentuk mutasi bulu lain yang melibatkan rangkai kelamin resesif adalah cinnamon murni atau hasil mutasi yang bermata merah.
Perhatikan digram di bawah ini:
Pada burung, kromosom kelamin betina adalah ZW dan kromosom jantan adalah ZZ (pada binatang mamalia kromosom kelamin betina adalah XX dan kromosom jantan adalah XY). Hal ini berarti bahwa lovebird betina menghasilkan telur yang membawa Z dan W, sedangkan lovebird jantan menghasilkan sperma yang hanya membawa Z. Jika resesif gen mutan terjadi pada kromosom Z yang tidak ada pasangannya dengan kromosom W yang lebih pendek maka tidak terjadi pindah silang gen mutan tersebut.
Dengan demikian, lovebird betina hanya memerlukan satu gen resesif (contoh: g) untuk memperlihatkan adanya mutasi dalam penampilannya, sedangkan lovebird jantan memerlukan dua resesif gen (contoh: gg). Oleh karena keturunan yang berupa ZW adalah betina dan ZZ adalah jantan, pewarisan kromosom Z akan mengikuti pola khas: induk betina akan meneruskan kromosom Z hanya kepada keturunan jantannya, sedangkan induk jantan akan meneruskan kromosom Z kepada keturunan jantan dan betina. Itulah sebabnya anak betina akan selalu mewarisi kromosom Z dari induk jantan karena induk betina pasti telah menyumbangkan kromosom W. Lagi pula, induk betina dapat meneruskan informasi pada kromosom Z kepada cucunya hanya melalui anak-anak jantannya. Sifat genetik yang dilanjutkan dengan pola khas ini disebut rangkai kelamin.
Untuk memperoleh bentuk lutino dari lovebird ‘muka salem’ dapat dilihat pada Tabel 1. Gen dominan untuk warna hijau normal menggunakan simbol G.
Tabel

 
Dengan demikian, pejantan warna hijau normal memiliki genotip GG, betina hijau normal adalah G-, jantan lutino adalah gg, jantan hijau normal atau pembawa sifat lutino adalah Gg, dan betina lutino adalah g-.
Apabila ingin diperoleh cukup banyak anak lovebird berbentuk lutino dari sepasang lovebird yang ditangkarkan maka sebaiknya kegiatan penangkaran dimulai dengan menangkarkan sepa-sang lovebird yang terdiri dari betina normal dan jantan lutino (Diagram l).
Diagram 1:
 
Dengan cara ini dapat diharapkan diperoleh 50% anak lutino pada generasi pertama. Hal ini tidak mungkin terjadi bila sepasang lovebird yang dikawinkan adalah betina lutino dengan jantan normal homozigot (Diagram 2).
Diagram 2:
 
Keuntungan lain dari penggunaan pasangan betina normal dengan jantan lutino adalah dapat diketahuinya jenis kelamin anak ketika berada di sarang, yaitu sebelum bulunya muncul. Anak yang betina (lutino) mempunyai mata berwarna merah, sedangkan anak jantan (normal) mempunyai mata berwarna gelap.
Untuk menghasilkan anak lovebird albino maka perlu dimulai dengan menyilangkan lovebird betina warna biru (BBb-) dengan lovebird jantan lutino (BBll). Persilangan kedua induk lovebird tersebut menghasilkan keturunan pertama (F1) anak betina lutino atau biru (Bbl-). Selain itu, diperlukan juga pejantan dengan genotip yang sama (Bbll) yang diperoleh dari hasil perkawinan induk betina lutino (BBl-) dengan induk jantan biru atau lutino (Bbll). Perkawinan antara kedua keturunan F1 (Bbl- x Bbll) tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.
Program persilangan untuk memperoleh anak bentuk albino dan lutino di atas dapat diterapkan untuk lovebird jenis lain yang mempunyai kedua bentuk mutasi tersebut.
2. Warna biru dan warna mutasi lainnya
Perkawinan antara lovebird kacamata ‘topeng’ yang berbulu normal (hijau) dengan yang berbulu biru merupakan salah satu contoh dari pasangan resesif yang melibatkan otosom (Tabel 3). Otosom merupakan kromosom yang tak menentukan jenis kelamin.
 
Tabel 3:
 
Warna hijau dominan terhadap warna biru. Bentuk genotip warna hijau adalah GG, sedangkan warna biru adalah resesif dengan genotip gg. Jadi, semua sel kelamin dari induk yang dominan akan mengandung satu gen G, sedangkan induk yang resesif akan mengandung satu gen g. Berarti semua anak akan menerima satu gen G dan satu gen g dari setiap induknya. Hal ini jelas terlihat bahwa semua anak pada generasi pertama (F1) akan mempunyai genotip Gg (Diagram 3).
Diagram 3:
 
Hal ini berarti secara fenotip anak lovebird tersebut berwarna hijau, tetapi anak lovebird tersebut membawa gen warna biru pada genotipnya. Jadi, anak lovebird tersebut bersifat heterozigot.
Ketika lovebird heterozigot tersebut dikawinkan maka pasangan lovebird tersobut akan menghasilkan anak yang berwarna hijau dan berwarna biru pada generasi kedua (F2). Perbandingan harapan dari anak lovebird warna hijau terhadap biru adalah 3 : 1 dengan satu pertiga anak lovebird berwarna hijau homozigot (GG), dua pertiga warna hijau heterozigot dan pembawa sifat warna biru (Gg), serta satu pertiga warna biru (gg).
Pasangan otosom resesif lainnya antara lain adalah perkawinan antara lovebird ‘muka salem’ yang berbulu normal dengan yang berbulu biru pastel, dan perkawinan antara jenis lovebird berbulu normal dengan lovebird warna mutasi lainnya.
Warna bulu mutasi lainnya pada lovebird yang melibatkan pasangan otosom resesif adalah pied dan golden cherry. Pada prinsipnya, untuk mendapatkan bulu dengan warna mutasi tersebut hampir sama dengan program persilangan untuk memperoleh bulu warna biru. (Sumber: Lovebird oleh Siti Nuramaliati Prijono)
Dari sekian eksperimen penangkaran yang pernah berhasil saya kelola dengan baik adalah penangkaran burung lovebird. Artinya, memang dari penangkaran burung lovebird itulah saya mendapatkan hasil yang berarti. Sementara untuk penangkaran burung jenis lainnya, bisa dikatakan saya belum sempat menikmati hasilnya karena keburu dilanda rasa bosan sebelum mendapat apa-apa selain pengalaman dan sedikit ilmu penangkaran.
Saya katakan “sedikit” karena kalau saat ini saya banyak mengetahui seluk-beluk penangkaran justru dari pengalaman teman-teman penangkar lain yang selalu terbuka berbagi ilmu penangkaran. Dari bekal “mengumpulkan” informasi dan pengalaman para penangkar dengan jenis atau ragam burung itulah saya mendapat bekal untuk mengelola blog yang sedang Anda kunjungi saat ini.
Lovebird impor
Apakah menangkarkan burung lovebird memang mudah? Tentu saya tidak bisa menjawab serta merta pertanyaan seperti ini. Hanya saja, dibandingkan dengan burung jenis lain, burung paruh bengkok yang satu ini relatif bisa ditangkarkan dengan dua cara yang sama-sama bisa berhasil, yakni dengan kandang soliter (sepasang-sepasang) dan dengan kandang koloni, atau beberapa pasang berada dalam satu kandang besar dan tiap pasangan punya glodok untuk beranak-pinak sendiri-sendiri.
Ya, minimal dengan adanya informasi bahwa burung lovebird relatif mudah ditangkar itulah saat ini sedemikian merebak penangkaran burung lovebird di mana-mana. Terlepas dari tingkat kesulitan yang dihadapi masing-masing penangkar, dan tentu saja banyak yang sampai gagal dan menyerah, fakta menunjukkan peredaran burung lovebird di masyarakat terus bertambah. Belum lagi saat ini masih terus saja mengalir masuk ke Indonesia burung-burung lovebird impor, baik langsung dari Eropa (sentra penangkaran burung lovebird yang besar saat ini ada di Eropa) atau masuk melalui Thailand, dan juga burung-burung lovebird Taiwan.
Prospek penangkaran lovebird
Jika kembali kepada tema utama serial penulisan tentang burung kali, maka pertanyaan utamanya adalah bagaimana prospek penangkaran burung lovebird di masa mendatang?
Kalau berbicara mengenai prospek penangkaran tentu berkaitan dengan bagaimana produk dari penangkaran itu bisa terserap pasar. Selama masih ada pasar yang menyerap, selama itu pula penangkaran burung lovebird akan berjalan. Saat ini, jelas pasar terus menyerap berapapun jumlah burung lovebird yang beredar. Masalahnya adalah, sampai kapan?
Untuk menjawab pertanyaan tentang ketahanan pasar dalam menyerap burung lovebird, ada pertanyaan lain yang harus dijawab dulu: Siapa sebenarnya konsumen burung lovebird terbesar saat ini?
Dalam asumsi saya, maka penyerap utama burung lovebird di pasaran adalah para (calon) penangkar. Mereka yang sudah menangkarkan tergerak terus untuk berburu calon indukan untuk ditangkarkan sementara mereka yang belum pernah menangkar sedang memulai menangkarkan burung lovebird.
Ditilik dari pergerakan harga lovebird saat ini, maka burung lovebird yang banyak diburu saat ini justru adalah burung lovebird dengan warna unik seperti lutino, albino atau burung lovebird dengan bulu trotol-trotol warna-warni atau dikenal dengan nama pasaran lovebird blorok.
Pergerakan harga burung lovebird tersebut sesungguhnya sangat bertolak belakang dengan situasi arena lomba burung kicauan saat ini, di mana lovebird yang dihargai tinggi adalah burung dengan volume keras, crecetan panjang dan memiliki semangat tempur yang baik alias siap tanding suara dalam kondisi lingkungan seperti apapun juga.
Pondasi rapuh
Fakta tersebut menurut saya sangat “rapuh” jika digunakan sebagai pondasi berkembangnya penangkaran burung lovebird saat ini. Sebab, ketika burung lovebird hasil para penangkar lama membanjiri pasaran, ketika para penangkar pemula merasa putus asa karena ternyata menangkar burung lovebird tidak segampang yang mereka bayangkan, dan pada saat yang sama para calon penangkar baru mengurungkan niatnya untuk menangkar burung karena melihat “kegelisahan” para penangkar pemula, maka pasar burung lovebird bakal runtuh.
Artinya, itulah waktu harga burung lovebird bakal turun, entah perlahan-lahan atau bahkan terjun bebas.
Bisakah hal itu dicegah? Menurut saya BISA selama ada niat bersama, baik tumbuh bersama-sama maupun dimulai dari sebuah komunitas tertentu, untuk mencegahnya. Niat apa? Ya tentu saja adalah memperluas pasar. Para penangkar burung lovebird atau para penghobi burung lovebird yang sudah eksis saat ini, harus membuka kemungkinan terbukanya pasar (lain) dari burung lovebird di luar pasar yang sudah ada saat ini.
Diversifikasi pasar: Lovebird beauty contest
Pasar burung lovebird mau tidak mau harus didiversifikasi. Perlebar dan perluas kecintaan pada burung lovebird di masyarakat dengan cara mensosialisasikan dan menggelar LOVEBIRD BEAUTY CONTEST. Jika komunitas penggemar burung lovebird bisa menggelar acara itu dengan branding yang kuat, maka burung lovebird tidak akan hanya disukai karena crecetan suaranya dan juga bukan karena “peluang investasi dengan harga karbitannya”.
Lovebird beauty contest akan mendorong orang untuk mulai menyukai burung lovebird karena keunikan perilaku dan keindahan bulunya sebagaimana kecintaan orang kepada hamster, kelinci, reptil, kucing, anjing dan beberapa jenis hewan yang dipelihara sebagai “binatang kesayangan”. Gelaran lovebird beauty contest akan memotivasi orang untuk memelihara burung lovebird dengan lebih memperhatikan kesehatan dan keindahannya karena masalah itulah yang akan dinilai dalam lovebird beauty contest dan bukan crecetan suaranya.
Buka kelas yang berbeda-beda
Kalau sekarang ini banyak orang berburu lovebird lutino, albino atau blorok, lantas apakah burung-burung dengan warna seperti itu yang akan dinilai sebegai burung yang indah dalam lovebird beauty contest? Tentu SALAH BESAR jika kita berasumsi atau berniat menggelar lovebird beauty contest dengan standar seperti itu.
Blorok, albino, lutino, pastel, biru, ungu dan sebagainya adalah warna-warna mutasi pada lovebird. Tentu harus ada kelas tersendiri dalam lovebird beauty contest misalnya “kelas lovebird mutasi”. Sementara untuk burung lovebird non-mutasi harus dibuka kelas yang berbeda-beda juga sesuai dengan spesies yang ada dan beredar di pasaran.
Untuk menggelar kontes keindahan atau kecantikan lovebird, kita tidak perlu membuat standar yang rumit karena sebenarnya di luar negeri sudah berkembang kontes seperti itu.
African Lovebird Society (ALS) misalnya, sudah menetapkan standar penilaian untuk kontes lovebird.
Standar yang digunakan adalah sebagai saya copykan dari web aselinya dan saya pasang di bagian bawah artikel ini.
Asyiknya lovebird beauty contest
Apakah lovebird beauty contest gampang diadakan? GAMPANG SEKALI dan menurut saya malah lebih simpel ketimbang lomba burung kicauan.
Lovebird beauty contest bisa diadakan di dalam ruangan indoor atau di dalam gedung. Begitu pemiliknya mendaftarkan burung pada pagi hari misalnya, maka dia bisa berkeliling melihat burung lain atau malah meninggalkan tempat untuk berecengkerama dengan peserta lain atau juga berkeliling kota bersama keluarga karena burungnya berada dalam penjagaan panitia di meja kontes sesuai nomer pendaftaran dan kelasnya.
Lovebird beauty contest bisa dilaksanakan seperti halnya kontes ikan atau kontes aglonaema atau kontes adenium. Burung lovebird dipajang dengan nomor urut tertentu dan berderet sesuai kelasnya, pemilik bisa kongkow-kongkow bersama peserta lain dan tidak saling menjauh seperti halnya kontes burung berkicau yang pesertanya takut burungnya tempur duluan dengan burung peserta lain sebelum bertanding.
Peserta lovebird beauty contest juga bisa membawa jagoan dalam jumlah banyak yang bisa ditata bertumpuk dalam sangkar kotak kecil tetapi kuat yang bisa diangkut secara nyaman dengan sepeda motor atau mobil.
Di luar negeri, bird beauty contest untuk burung kenari misalnya bahkan bisa berlangsung selama 7 hari dengan peserta ribuan (satu peserta ada yang membawa sampai puluhan burung jagoan). Selama berada di gedung tempat kontes, panitia menjaga burung-burung itu, termasuk mengganti pakan dan minum pada pagi hari dengan pakan yang disiapkan pemiliknya di dekat sangkar burung.
Yang jelas lovebird beauty contest akan merupakan ajang silaturahmi yang benar-benar bisa membaurkan pesertanya untuk saling kenal lebih dekat dan akrab karena mereka nyaris tidak perlu lagi risau dengan burung-burung gacoannya. Asyiklah pokoknya.
Berkaitan dengan tema artikel ini, maka jelas pula bahwa lovebird beauty contest akan bisa mempertahankan harga burung lovebird pada proporsi dan logika yang benar. Lovebird beauty contest akan memberi pondasi yang sangat kokoh pada keberlanjutan usaha penangkaran burung lovebird.
Jika para penangkar burung lovebird atau komunitas burung lovebird melupakan usaha diversifikasi pasar dengan salah satunya adalah memelopori atau memberi dukungan baik moril maupun materiil kepada lovebird beauty contest, saya pesimis prospek penangkaran burung lovebird bisa bertahan pada kondisi saat ini.
Jika mereka tidak peduli pada usaha diversifikasi pasar, maka mereka telah menggali lubang kubur untuk diri mereka sendiri…
Show Standards for the African Love Bird
1 Beak should be neat and well tucked in; head full and round; eyes centered, clear and bright
2. Neck should be full and wide
3. Shoulders should have no appearance of the neckline
4. Breast should be deep, broad, and well rounded, tapering gradually to the tail
5. Back line should not be slack or hollow; almost straight
6. Wings should be held neatly in line with the body; flights must not droop or cross
7. Tail should be held neatly in line with body
8. Legs and feet should be straight and strong, firmly gripping the perch

U might also like :

U mights also like :