PERLENGKAPAN PENANGKARAN LOVEBIRD
Perlengkapan penangkaran untuk
lovebird terdiri dari :a.Kandang Penangkaran b.Kayu
tangkringanc.Perlengkapan tempat makan dan minumd.Kotak Sarange.Bahan
sarangYang penting adalah perlengkapan harus bersih dari semua zat kimia yang
membahayakanlovebird.
A. Kandang Penangkaran.
Ukuran yang ideal adalah 50 x 50 x
50 cm, terbuat dari aluminium atau besi. Yang terpentingtidak mudah dirusak
oleh lovebird. Ukuran lebih besar tentunya akan lebih baik. Burung lebihleluasa
bergerak dan terbang. Namun adakalanya burung menjadi tidak fokus dan
cenderung bermain. Maksimum untuk ukuran kandang penangkaran adalah 80 x
50 x 50 cm.Sistem umbar atau koloni beberapa pasangan dalam satu kandang besar
juga bisa digunakanwalaupun kurang efektif dan banyak kekurangannya.
B. Kayu tangkringan
Kayu tangkringan adalah unsure yang
sering diabaikan oleh para peternak Lovebird. Kayutangkringan yang tidak sesuai
dan kurang baik, bisa mengakibatkan jantan tidak dapat membuahidengan baik.Kuku
pada jari-jari kaki lovebird adakalanya tidak lengkap, alias putus. Biasanya
tidak akantumbuh lagi, kekurangan ini haruslah dibantu dengan lekukan di kayu
agar tercengkeram dengan baik bagi si betina. Sebaliknya si jantan yang kukunya
tidak sempurna, mengandalkankeseimbangan si betina tadi untuk proses
perkawinan.Kayu asem dengan diameter 2 – 2,5 cm adalah ukuran yang sangat ideal
untuk Lovebird.Struktur kayu asem yang kasar dan tidak rata, justru membantu si
betina untuk menggenggamlebih baik saat dikawini si jantan.
C. Perlengkapan tempat makan dan minum.
Tempat makan dan minum dapat
diperoleh dengan mudah di pasar-pasar burung. Kebersihantempat makan dan minum
sangat penting bagi kesehatan lovebird. Bersihkan tempat minumsetiap hari, dari
lendir atau lumut yang menempel di tempat minum.
D. Kotak Sarang.
Sebuah kotak sarang harus memiliki
beberapa syarat untuk berhasilnya penangkaran. Beberapakondisi yang ideal untuk
kotak sarang lovebird adalah:
1. Tidak terlalu kecil.
Idelanya kotak sarang berukuran
20 x 20 x 20 cm, ukuran boleh lebih besar sedkiti, asal disesuaikan dengan
ukuran kandang penangkaran.
2. Terdiri 2 tingkat.
Satu tingkat dengan sebuah lubang
untuk keluar masuknya lovebird, dansatu tingkat di bawah untuk sarang dan telur
yang akan dierami lovebird.
3. Bersih dari zat kimia.
Jika kotak sarang terbuat dari
triplek, sebaiknya direndam di air selamalebih kurang 2 hari, dan dijemur
hingga kering. Triplek mengandung zatkimia yang bisa membuat telur
terkontaminasi dan menjadi rusak. Selain itu bau yang ditimbulkan juga
dapat membuat Lovebird tidak kerasan berlamalama didalam kotak sarang. Bila
terbuat dari jenis papan, pastikan papantersebut bersih dan tidak mengandung
zat berbahaya.
4. Ketebalan.
Tebal papan untuk kotak sarang
sebaiknya berkisar antara 15 – 20 mm.Papan yang tipis akan mudah dibolongi oleh
lovebird,
5. Letak kotak sarang.
Dapat diletakkan di dalam kandang,
jika berada diluar harus memperhatikanfaktor keamanan dari gangguan binatang
seperti tikus.
E. Bahan Sarang.
Kebiasaan setiap penangkar
berbeda-beda, tetapi intinya sama. Fungsi sarang adalah sebagaitempat dimana
telur dierami. Yang harus kita ingat adalah bahwa telur Lovebird
memerlukantingkat kelembaban yang tinggi untuk dapat menetas (tingkat kelembaban
harus diatas 60%).Selain bisa disiasati dengan membuat kolam air disekitar
kandang untuk meningkatkankelembaban, pemilihan bahan sarang yang tepat juga
bisa ikut membantu meningkatkankelembaban.
Serbuk gergaji.
Digunakan sebagai alas atau dasar
kotak sarang, dengan ketebalan 1 – 2 cm. Sebuk gergajimemiliki kelebihan yaitu
menjaga kestabilan suhu dalam kotak. Tidak terlalu panas di musimkemarau, dan
tidak terlalu dingin di musim hujan. Menggunakan serbuk gergaji yang
perludiperhati-kan adalah kebersihannya. Tidak mengandung zat kimia yang
berbahaya bagi telur dan burung. Bersihkan dengan merendamnya dalam air,
lalu dijemur sampai kering. Kemudianmasukkan ke dalam kotak sarang sebagai
alasnya.
Kulit jagung
Kulit jagung mudah didapatkan,
karena lovebird yang diberikan makanan jagung dapat sekaligusdimanfaatkan
kulitnya untuk bahan sarang. Masukkan kulit jagung ke dalam kandang.
Dengansendirinya Lovebird akan mengambil kulit jagung tersbut dan akan dibawa
ke dalam kotak sarangnya. Kulit jagung mengandung air, dan dapat menjaga
kelembaban selama beberapaminggu di dalam kotak. Lovebird jenis Personata dan
Fischeri adalah tipe burung yang rajinmembuat sarang. Amati tingkah laku
pasangan lovebird anda, mereka akan sibuk membawa kulit jagung kedalam
kotak sarangnya.
Daun
Jenis daun yang bisa digunakan untuk
bahan sarang adalah dari tumbuhan jenis palem.Pemberiannya sama seperti
pembahasan “kulit jagung”.
MEMULAI PERJODOHAN
Walaupun Lovebird relative mudah
untuk dijodohkan, namun tidak sedikit pemulayang menemui kesulitan dalam
menjodohkan burung tersebut. Cara paling mudahdan cepat adalah menjodohkan dari
anakan/muda. Umbarkan beberapa ekor dalamsatu kandang, rawatlah dengan baik,
dan berikan makanan yang bergizi dan bersih.Saat mencapai usia 9 bulan,
perhatikan gerak-gerik burung lovebird. Satu hal yangpasti mereka mulai birahi
dan timbul gerakan-gerakan seperti saling bercumbu dan jantan biasanya
mulai belajar kawin dengan cara menaiki punggung pasangannyaseperti mau kawin.
Amati pasangan tersebut. Jika hal ini berlanjut beberapa hari,segera pisahkan
pasangan itu dari kelompoknya, dan tempatkan dalam satukandang. Gunakan kandang
battery yang mudah dipindahkan. Jemur dan mandikandi pagi hari. Waktu pagi yang
paling baik adalah jam 10.00 ke bawah, dimana sinarmatahari tidak terlalu terik
dan panas. Berikan waktu untuk penyesuai bagipasangan tersebut. Waktu yang
dibutuhkan biasanya adalah sekitar 3 minggusampai
6 minggu untuk memastikan bahwa pasangan tersebut sudah jodoh dansiap
untuk ditangkar.Satu hal yang paling penting: Jangan masukkan kotak sarang
terlalu dini. Kotaksarang yang terlalu cepat dimasukkan akan membuat pasangan
itu sibuk dengankotaknya, karena dianggap sebagai mainan atau sesuatu yang
menarik.Selanjutnya mereka akan sibuk dengan kotak itu, yang akhirnya
menghilangkanrasa birahi pasangan itu.
A. Siap Ditangkarkan
Pada usia berapa Lovebird siap dan
bisa ditangkarkan? Usia yang terbaik untukbreeding Lovebird adalah sekitar 1
tahun. Jika perawatan intensif usia 10 bulansudah menunjukkan ciri-ciri mau bertelur
pada si betina dan birahi mau kawin padasi jantan. Pasangan yang sudah
dipisahkan, diamati gerak-geriknya. Kalau andamelihat pasangan itu kawin dengan
sempurna, dalam arti ritual kawin itu berjalancukup lama, dan si jantan tidak
jatuh dari punggung si betina, berarti pasangantersebut sudah siap untuk
melakukan reproduksi. Siapkan kandang penangkaranlengkap dengan kotak sarang
didalamnya. Masukkan pasangan itu dan tunggulahpasangan itu sampai bertelur.Pasangan yang sudah ada di kandang penangkaran,
akan segera membuat sarangdi kotak sarangnya. Usahakan didalam kotak
tersebut sudah tersedia bahan serutankayu setinggi 1 – 2 cm sebagai alas
sarang. Lalu berikan kulit jagung muda yangdiletakkan dalam kandang. Burung
betina akan aktif sekali mengambil kulit jagungdan dirobek-robek dengan
paruhnya lalu dibawa masuk ke dalam kotak sarangnya. Jantan yang baik akan
rajin menolong si betina. Disini dapat disimpulkan apakahnantinya si jantan
akan bertindak sebagai bapak yang baik dan rajin melolohpasangan dan anaknya.Kulit
jagung muda, hanyalah salah satu media untuk membuat sarang bagipasangan
burung. Selain itu dapat juga menggunakan daun cemara kering, rumputkering,
sabut kelapa, daun palem dan lainnya.
B. Ritual Kawin.
Memperhatikan pasangan lovebird yang
mau kawin sangatlah menarik. Gaya dangerak-geriknya ritual kawin mereka sangat
mengagumkan. Cobalah andaperhatikan sendiri. Love = cinta adalah julukan yang
menempel pada burung ini.Bayangkan apalagi ritual kawin mereka.Si jantan akan
memulai dengan tari-tarian yang memadukan gerakan tubuh dankaki. Si jantan
mencumbui si betina dengan menyuapinya. Terlihat sepertipasangan yang sedang
berciuman. Semakin sering si jantan menyuapi, si betinasegera akan
mengembang-kan kedua sayapnya seolah-olah meyambut mempelai prianya. Lalu
perkawinan pun segera berlangsung untuk waktu yang cukup lama.Burung biasa,
proses kawinnya akan sangat cepat. Tetapi pasangan lovebird sangatbeda, mereka
menikmati sekali hingga mencapai tahap orgasme baik si jantan dansi betina.
C. Pasangan Sejati
Lovebird
adalah burung monogami, mereka berpasangan seumur hidup. Ikatanperkawinan mereka sangat kuat. Jadi pasangan yang sudah
tetap akan sulitdicarikan penggantinya. Bila salah satu pasangannya mati,
lovebird cenderung akansulit dicarikan pasangan yang baru. Perlu waktu yang
lama untuk melupakanpasangan hidupnya.Sebaliknya pasangan yang dijodohkan
secara paksa, akan lebih mudah dicarikanpenggantinya. Jodoh paksa yang penulis
maksud adalah menjodohkan 2 ekorlovebird atas kemauan penangkar karena alasan
tertentu. Pasangan dipaksa jodohdalam 1 kandang, yang kemudian sejalan dengan
waktu mereka mau menerimapasangannya masing-masing. Lain halnya jika dijodohkan
secara koloni ataubeberapa ekor. Mereka akan mencari pasangan hidup mereka atas
kemauanmereka sendiri. Biasanya akan membuat ikatan pasangan itu kuat.Pasangan
sejati, itulah kiasan yang tepat diberikan sebagai penghargaan kepadapasangan
lovebird albino dan lutino yang ditangkarkan. Apalagi kelak pasangantersebut
pandai mengasuh anaknya hingga besar. Maka anda akan merasakankepuasan yang tak
terbeli oleh uang.
MASA PERKAWINAN DAN BERTELUR
Masa perkawinan sampai bertelur
pertama kali adalah masa yang paling kritis. Untuk itu penangkar harus
benar-benar menjaga suasana disekitar kandang agar pasangan Lovebird
merasasenyaman mungkin.Pasangan yang sudah beberapa kali bertelur tentunya
sudah beradaptasi baik dengan lingkungandi sekitarnya. Tetapi pasangan yang
baru akan mudah gelisah dan stress jika suasana disekitarnya tidak menunjang
untuk bertelur. Suasana yang tidak kondusif membuat si betina tidak dapat
tenang untuk bertelur, cenderung menjadi gelisah dan stress. Untuk itu
penangkar harus bijaksana dalam menangani masalah ini.Sifat dan karakter
setiap pasangan berbeda-beda, untuk itu pengamatan terhadap setiap
pasangansangat diperlukan. Tujuannya penangkar dapat mengerti benar sifat dan
tingkah laku setiap pasangan. Dengan demikian dapat dengan mudah
menyesuaikan pasangan itu dengan lingkungansekitarnya.
A. Suasana untuk Bertelur
Burung pasangan baru, terutama
betina yang akan bertelur pertama kali sangat rentan terhadapgangguan di
sekitarnya. Betina akan menjadi sangat protektif (melindungi) terhadap
sarangnya.Jantan akan berbunyi kencang sebagai peringatan terhadap betina
apabila ada sesuatu yangmendekat di kandangnya.Jangan terlalu sering membuka
kotak sarang untuk melihat apakah telur sudah ada. Hal ini akanmembuat si
betina menjadi ketakutan, gelisah dan berujung stress. Jika sudah mengalami
stress, proses bertelur akhirnya terganggu. Telur yang sudah terbentuk
akan hilang, lalu sekitar 3 -4minggu kemudian kejadian serupa akan berulang
kembali. Hal ini bisa berlanjut terus menerusselama pasangan tersebut masih
mengalami stress.Jika tingkat stress tersebut berlangsung dlam jangka waktu
yang lama, bisa dipastikan bahwa pasangan tersebut pada akhirnya menjadi
pasangan afkiran, dalam arti tidak produktif. Iniditandai dengan kejadian
betina bertelur hanya 1 butir, lalu telur tersebut ditutup dengan bahansarang,
tanpa dierami. Selanjutnya tidak bertelur lagi untuk jangka waktu yang
lama.Bagaimana cara mengatasi masalah ini? Berikut adalah tips nya:
1. Keluarkan pasangan tersebut dari
kandang penangkaran.
2. Masukkan ke kandang umbar semula
tanpa kotak sarang
3. Istirahatkan pasangan itu untuk 2
– 3 bulan kedepan.
4. Amati dari awal, apakah pasangan
sudah siap ?
5. Kalau siap, masukkan kembali ke
kandang penangkaran dengan kotak sarangnya.
Untuk memastikan bahwa Lovebird
sudah tiba waktunya bertelur, cukup anda amati dubur (pantat) burung si
betina, kalau membengkak dan kotorannya agak lembek dan berair,
itu pertanda proses pembentukan telur sedang terjadi di ovarium si
betina.Amati burung dari jarak tertentu. Jika si betina berada lama di kotak
sarang, dan hanya sesekalisaja keluar untuk makan-minum dan buang kotoran, bisa
dipastikan proses pengeraman sedang berlangsung. Amati setiap hari untuk 3
minggu kedepan. Jika tetap seperti itu, periksa kotak sarang itu. Lihat
apakah benar sudah ada telur.Umumnya, telur lovebird berkisar antara 4 – 6
butir. Gizi yang buruk dapat mengakibatkan penurunan jumlah telur 2 – 3
telur saja. Gizi yang baik dan usia yang matang dapat mencapai 8telur. Tetapi
tidak semuanya akan menetas, piyik yang menetas sebanyak 6 ekor juga akan
sulitdibesarkan semua oleh induknya.Jika beruntung anda justru melihat piyik
yang sedang bergerak-gerak diantara telur-telur itu. Ini berarti anda
telah sukses 50%. Selanjutnya yang 50% lagi adalah 5 minggu kedepan,
dimanaanakan Lovebird sudah keluar dari kotak sarang dan di sapih oleh
indukannya.
B. Masalah saat Bertelur
Masalah yang paling sering dihadapi
dalam penangkaran Lobevird adalah French Molt dan EggBinding. Problem yang umum
terjadi dalam penangkaran lovebird albino dan lutino adalahFrench molt dan Egg
Binding. Problem ini berpotensi serius dalam proses perkembangbiakan.Dan harus
segera diatasi dengan benar.French molt atau bulu rontok, dapat terjadi pada si
betina yang bertelur dan sedang mengeram.Perhatikanlah bulu di sekitar dada dan
perutnya, akan terlihat rontok. Jika serius bisa menjadi botak disekitar
dada dan perut. Kondisi ini timbul dari berbagai faktor yang berasal dari
dalamdan luar tubuh burung.Gizi yang buruk, menyebabkan pertumbuhan jaringan
kulit terhambat, dan dapat mengakibatkan pertumbuhan bulu rusak. Burung
yang bertelur memerlukan gizi yang baik dan cukup. Jikakebutuhan gizi tidak
terpenuhi, dari dalam tubuh akan terjadi ketidak-seimbangan. Karena giziyang
didapat keseluruhannya digunakan untuk bertelur, sebaliknya terjadilah
gangguan pertumbuhan pada jaringan tubuh lainnya.
Dari dalam tubuh juga diakibatkan
secara genetik, yaitu kerusakan genetika pada jaringan kulitdan bulu. Hal
inilah menyebabkan bulu selalu rontok terus menerus, dan tidak akan
dapatdiobati. Satu-satunya cara adalah diafkir si betina atau si jantan yang
menderita penyakit ini.Tidak usah lagi ditangkarkan, karena untuk mengeram si
betina memerlukan kehangatan dari bulu-bulunya untuk menutupi telur yang
dierami. Kalau si jantan, tentunya kita tidak menginginkan sifat genetik
tersebut diturunkan ke anak-anaknya. Dari luar tubuh diakibatkanoleh mites atau
kutu, tungau, parasit, dll. Kebersihan kotak sarang adalah sangat penting
untuk mencegah hal tersebut. Paling ideal adalah setiap kali periode
pengeraman, kotak sarang selaludibersihkan dengan mencuci kotak sarang dengan
air dan disinfektan.Egg binding secara harfiah jika diterjemahkan berarti telur
tersumbat, karena telur tidak dapatkeluar dari dubur si betina. Akan terlihat
dengan jelas, dubur si betina membengkak dan telur tersumbat di dalamnya.
Untuk lebih jelasnya, baca sticky artikel “Egg Binding”.Artkel ini adalah
penutup dari seri artikel beternak Lovebird. Mudah-mudahan berguna bagi
para pecinta lovebird yang ingin mencoba beternak lovebird. Masih banyak
yang perlu diperbaiki darisemua artikel tersebut. Mohon sumbang saran dan
koreksi dari semua rekan-rekan
MASA PENGERAMAN DAN PENETASAN
Masa pengeraman lovebird adalah
sekitar 21 – 23 hari. Biasanya periode tersebut dihitungsetelah betina
mengeluarkan telur ke-3 atau ke-4. Pada saat ini, faktor kelembaban
mempunyai peran yang sangat besar untuk penetasan. Suhu yang terlalu panas
dan lingkungan yang kering bisa menyebabkan telur gagal menetas.Untuk
menjaga kelembaban terutama dimusim kemarau, sediakanlah beberapa ember yangsudah
diisi air dan letakkan disekitar kandang. Suhu yang panas akan menguapkan air
di ember dan membuat kelembaban disekitar kandang meningkat.Secara
insting, betina bisa mengukur berapa tingkat kelembaban yang dibutuhkan agar
telur yangdierami bisa menetas. Sang betina yang akan membasahi tubuhnya dan
kemudain langsungmasuk kembali kedalam sarang untuk mengeram. Ini dilakukan
supaya tingkat kelembaban dansuhu didalam sarangnya tetap terjaga dengan baik
sehingga proses penetasan bisa berjalandengan bagus.Setiap burung memiliki
karakter berbeda, ada yang pintar dalam mengeram dan merawatanaknya hingga
besar namun tidak sedikit yang kurang telaten dalam mengurus anaknya.Jika yang
kita ternak adalah Lovebird unggulan baik dalam hal suara maupun warna,
danLovebird tersebut kurang telaten dalam masalah mengeram dan mengasuh anak,
sistem babu bisaditerapkan. Gunakanlah Lovebird dari jenis Agapornis
Roseicollis (Non-eye ring) karena jenistersebut terkenal akan kepiawaiannya
dalam mengasuh dan membesarkan anak.
a. Sistem babu
Pasangan babu yang di gunakan harus
yang sudah berpengalaman dan memiliki sifat yang baik.Yang perlu diperhatikan
adalah bahwa masa bertelur antara pasangan yang akan “menitipkan”dan
“dititipkan” telur memiliki masa bertelur yang terpaut hanya sekitar 1 3 hari.Biasanya
pasangan Lovebird yang telurnya diambil dan dipindahkan ke pasangan babu
akan bertelur kembali sekitar 2 minggu kemudian. Jika dilihat dari sisi
produktifitas, mungkin iniadalah hal yang sangat menggembirakan bagi
peternak. Namun satu hal yang perlu kita ingat adalah bahwa secara
alamiah, Lovebird hanya bisa berkembang biak sekitar 4 – 6 kali dalam
setahun. Hitungan berikut bisa memberikan sedikitgambaran buat kita:-Kawin dan
bertelur : 1 minggu-Mengeram : 3 minggu-Membesarkan anak : 5 minggu-Total : 9
minggu-Dalam satu tahun terdapat 48 minggu. Jadi 48/9 = 5.33-Dalam satu tahun,
logikanya rata-rata Lovebird hanya berproduksi 5.33 kali.Bisakah kita bayangkan
jika pasangan Lovebird tersebut digenjot terus untuk kawin dan bertelur 2
kali dalam sebulan? Efek negative dari perlakuan tersebut adalah ****** jantan
akan melemahdan telur tidak bisa terbuahi dengan baik. Bagi betina, bisa
berakibat lumpuh bahkan kematian.Untuk itu gunakan jadwal dengan baik, fokuskan
orientasi anda, yang dikejar kualitas ataukuantitas. Idealnya adalah sistem 3 –
2 – 3.Sistem 3 – 2 – 3 terdiri dari :3 kali sistem babu – istirahat2 kali
sendiri – istirahat3 kali sistem babu – istirahat.
Waktu sistem babu yang terjadwal
dengan baik adalah :3 bulan : 3 kali sistem babu(satu periode bertelur 1
bulan)1 bulan : istirahat4 bulan : 2 kali sendiri(satu periode bertelur 2
bulan)1 bulan : istirahat3 bulan : 3 kali sistem babu(satu periode bertelur 1
bulan)12 bulan ( 1 tahun perkembangbiakan = 10 kali)Sistem babu hanyalah untuk
membantu pasangan Lovebird yang kurang baik dalam halmengasuh anak. Tetapi
tentunya anda harus memiliki pasangan babu yang cukup memadai jumlahnya
untuk membantu karena pasangan lovebird yang tidak dalam kondisi bertelur
tidak akan mengerami telur.Selisih waktu juga tidak menjadi masalah,
misalnya si babu sudah mengeram 2 minggu,kemudian baru menitipkan telur albino
dan lutino. Sebab naluri mengeram lovebird mempunyaiwaktu sampai dengan 5
minggu. Lebih dari itu biasanya ia akan membersihkan dan merapikansarangnya
lagi untuk kawin dan bertelur lagi. Dan tentunya akan membuat telur titipan
tidak dierami atau ditimbunnya.
b. Secara alami.
Semakin sering pasangan lovebird
berkembangbiak, tentu pasangan itu semakin berpengalaman.Sifat induk lovebird
menjadi lebih keibuan, disinilah pasangan itu menjalin ikatan yang lebihkuat.
Si betina akan bisa mengatur kelembaban di sarang selama proses pengeraman. Dan
piyik yang baru netas akan semakin tinggi tingkat hidupnya. Si betina akan
dengan teliti melepaskancangkang telur dari piyik yang netas. Adakalanya
cangkang telur yang putih akan dibuangnyadiluar kotak sarang. Sebagian cangkang
telur ada yang dimakan induknya.Tidak terlalu sulit untuk mengetahui telur
sudah menetas atau belum. Amati dalam kandangapakah terdapat kulit cangkang
telur yang dibuang. Jika ada tentunya piyik sudah menetas dananda tidak perlu
repot lagi memeriksa kotak sarang. Biarkan si induk mengasuh anaknya
hingga beberapa minggu ke depan. Kalau anda tidak biasa memeriksa kotak
sarang karena takut si induk menjadi kaget. Cukup di pagi hari dan
menjelang sore, pasang telinga anda dan dengarkan suara piyik yang meminta
makan pada induknya.
MASA
MEMBESARKAN PIYIK
Setelah tahap penetasan sudah
terlewati, maka masa mengasuh ataumembesarkan anak adalah fase yang paling
kritis dalam beternak Lovebird. Banyakyang menganjurkan supaya tidak terlalu
sering membuka kotak sarang untukmelihat piyik Lovebird. Saran ini sebaiknya
diikuti karena jika indukan merasaterganggu, maka kemungkinan besar indukan
akan membunuh anakannya.Walaupun ada indukan yang sama sekali tidak merasa
terganggu karena kotaksarangnya sering dibuka, sebaiknya kegiatan ini
dihindari.Lovebird memerlukan waktu sekitar 4 – 6 minggu untuk membesarkan anak
hinggamandiri. Biarkanlah proses ini berjalan secara alami dengan “gangguan”
yangseminim mungkin. Bisanya setelah +/- 4 minggu akan terlihat anakan
Lovebirdyang mulai keluar dari kotak sarang.
a. Komposisi Pakan saat meloloh
Pasangan yang sedang meloloh anaknya
sebaiknya diperhatikan persediaanmakanannya. Terutama air minumnya jangan
sampai kotor. Karena air minum yangkotor bisa berakibat fatal pada piyik-piyik
yang diloloh induknya dan berujung padakematian.
Bersihkan selalu air minum di pagi hari dan diganti di sore hari. Dengandemikian
induk lovebird yang bangun di pagi hari dapat segera meminum air
yangbersih.Minggu pertama dan kedua setelah penetasan adalah masa paling kritis
bagianakan Lovebird. Berdasarakan penagalaman. Hindarilah pemberian sayuran
baikkangkung, toge dan lainnya pada masa ini karena piyikan Lovebird belum
bisamencerna sayuran dengan baik jika tidak dikunyah menjadi halus oleh
indukannya.Efek pemberian sayuran yang terlalu dini bisa mengakibatkan kematian
dengankondisi perut piyik Lovebird menggembung dan terlihat dengan jelas
serat-seratyang melilit di saluran pencernaan dan pembuangan kotoran.
Adakalanya ditembolok piyik juga terlihat makanan yang tidak dapat tercerna
yangmengakibatkan timbulnya jamur putih kekuningan ditemboloknya yang
masihtembus pandang.10
Banyak yang berargumen bahwa piyik
Lovebird nya baik-baik saja walaupunsayuran kangkung tetap diberikan setelah
piyik menetas. Ini ada benarnya karenaada
juga indukan Lovebird yang mengunyah sayuran menjadi sangat halussehingga
bisa dicerna dengan baik oleh piyikan Lovebird. Masalahnya, beranikahkita
mengambil resiko? Darimana kita bisa tahu bahwa indukan akan mengunyahsayuran
menjadi halus sebelum dilolohkan ke anaknya?Memasuki minggu ketiga, piyik sudah
mulai terlihat tumbuh bulu-bulu jarumnya,saat ini jagung muda, sayuran
diberikan lebih banyak porsinya. Pencernaan padapiyik sudah lebih baik.
Sesekali berikan biji matahari untuk induknya sebagaiselingan.
b. Saat Piyik Mulai Mandiri
Memasuki minggu keempat, piyik sudah
mulai terlihat menaiki lubang kotak,sesekali mengeluarkan kepalanya untuk
mengamati keadaan diluar kotaknya.Pejantan juga sudah langsung meloloh anaknya
dari lubang kotak sarang. Disinilahperan pejantan sangat penting untuk
membesarkan piyik-piyik yang jumlahnyabanyak. Jantan yang rajin akan membesarkan
piyik-piyik yang lebih tua, sedangkansi betina akan tetap meloloh piyik yang
muda dari dalam kotak.Minggu kelima adalah saat mulai mengamati piyik yang
sudah menjadi anakandengan bulu yang mulai lengkap. Pisahkan anakan yang sudah
dapat terbang danmakan sendiri. Amati dengan seksama, anakan yang sudah mandiri
akan terbangke bawah kandang dan mematuk-matuk biji-bijian yang jatuh untuk
dimakan.Sesekali ia akan terbang ke tempat makanan yang tersedia dan mulai
makansendiri Anakan dengan ciri-ciri seperti ini, dapat segera dipisahkan dari
induknya.Agar sang induk dapat lebih berkonsentrasi pada anak yang lebih muda.
Amatiselalu dan pisahkan semua anaknya yang sudah mandiri satu persatu.
c. Induk Asuh
Walaupun jarang terjadi, tapi ada kalanya
pada saat piyik sudah menteas terjadikematian pada indukannya. Jika yang mati
adalah jantannya, masih ada harapanbahwa betina akan mengasuh anaknya karena
memang tugasnya. Sebaliknya jikayang mati adalah betinanya maka ini akan
menjadi masalah yang serius karenaumumnya jantan kesulitan dan hamper tidak mau
meloloh anakan yang umurnyamasih dibawah 2
minggu. Jika terjadi kematian pada betina, sementara piyik
masihnberusia dibawah 3minggu, maka induk asuh adalah solusinya. Jika kita
punya banyak pasanganLovebird, bisa ditipkan ke indukan yang sedang mengasuh
anakan yang +/-seumuran. Perlu diperhatikan bahwa sistim titip ini juga tidak
boleh melebihikapasitas atau kemampuan indukan dalam mengasuh anak. Sebaiknya
sati indukandibatasi maksimum 5 ekor piyik.Untuk piyik yang berusia diatas 3
minggu sebaiknya tidak usah dititipkan ke indukasuh. Usahakan kita sendiri yang
meloloh anakan tersebut dengan menggunakanbubur bayi instant. Berdasarkan
pengalaman, jenis beras merah adalah yangterbaik.Campurkan sebgain susu bubur dengan air hangat dan aduk hingga merata.Gunakan
sendok makan dan lolohkan bubur bayi pada piyik itu. Pada awalnya agaksulit
untuk memasuk-kan bubur bayi ke mulut piyik. Setelah beberapa kali secaranaluri
piyik akan mengerti untuk makan. Lolohkan piyik itu dengan frekuensi 2 –
3 jam sekali. Jangan sampai terlalu kenyang, karena akan membuat susah
cerna padatemboloknya. Sekedar ilustrasi, berikan makanan tersebut dalam
rentang waktupagi hari jam 06.00, 09.00, dan 12.00, dilanjutkan sore hari 15.00
dan 18.00.Malam hari kalau mau dapat diberikan pada jam 21.00.Sesekali
perkenalkan juga makanan lain seperti jagung dan biji2an seperti jewawutpada
tahap awal karena texture nya yang lembut. Untuk jewawut, bisa
ditaburkandibawah sangkar dan biarkan piyik mencoba memakannya. Untuk
jagung,sebaiknya berikan bijinya saja yang sudah dipisah dari tongkolnya.
Berikan biji jagung tersebut satu per satu.Biasanya kegiatan meloloh
tersebut hanya berlangsung hingga piyik berumurmaksimum 8 minggu atau setelah
piyik sudah bisa makan biji2an.
Struktur Warna Lovebird
Bosan
dengan warna lovebird yang standard saja seperti hijau, biru dan kuning?
Mungkin sudahsaatnya anda mencoba melakukan cross-link yang dapat menghasilkan
strain warna-warna unik untuk kepuasan anda melalui berbagai
eksperimen.Cross-link warna-warna pada lovebird selalu berkembang dari waktu ke
waktu. Dan seringmenghasilkan mutasi warna yang unik dan tentu saja berharga
jual tinggi. Melakukan cross-link memang tidak segampang apa yang tertulis
disini. Diperlukan ketekunan, waktu, disiplin danrecord atau catatan yang
lengkap mengenai silsilah indukan. Tapi semua ini akan tidak berasa jika
kita berhasil menciptakan strain warna baru atau minimal warna yang unik dan
jarang.Kepuasan batin adalah segalanya.Sebelum melakukan cross-link, mari kita
lihat struktur warna pada Lovebird sehingga kita bisamemahaminya secara lebih
detail
Mengenal Struktur Warna
pada Lovebird
Warna
pada Lovebird memiliki struktur yang unik dengan berbagai bagian yang dapat
secaraumum diamati. Struktur warna tersebut menjadi patokan dalam menghasilkan
strain-strain warnayang diharapkan oleh seorang breeder.
1.Iris
Mata (bola mata)
Umumnya
iris mata Lovebird berwarna hitam. Sedangkan yang berwarna merah bisa
dipastikanadalah hasil mutasi yang dijumpai pada mutasi seperti Albino, Lutino,
Creamino, dan Blueinoyang lebih spesifik dan unik.
2.Paruh.
Warna
paruh pada lovebird umumnya berwarna merah, putih gading dan pink. Jenis
Fischeri danPersonata paruh berwarna merah dan pink. Jenis Roseicollis
didominasi warna putih gading.Jenis Nyasa, Pullaria, Taranta berwarna merah.
Jenis Madagascar (cana) berwarna putih gading.
3.Fore-head
(kening)
Beberapa
peternak sering menyebut bagian ini dengan istilah bando. Variasi warnanya
beragam,seperti merah,
orange, lime, putih, kuning, hitam, abu-abu, cream/coklat, hitam, dll
4.Mask (topeng).
Warna topeng yang menutup muka
lovebird memiliki berbagai variasi warna yang menarik.Gradasi warna dari hitam
pekat sampai putih dapat kita temui.
5.Neck (Leher).
Warna pada bulu leher biasanya
merupakan paduan gradasi warna yang memudar dari warnatopeng. Gradasi warna
dapat dilihat dari bawah paruh hingga sekitar leher lovebird.
6.Head (Kepala).
Perbedaan yang jelas antara kepala
dan muka lebih mudah diamati pada jenis Lovebird maskedatau topeng yang bukan
berwarna hitam. Kecenderungan topeng hitam selalu mencakupkeseluruhan pada
kepalanya yang berwarna hitam juga. Warna di kepala juga meliputi sampai
ke bagian punggung lovebird yang biasanya akan dominan sesuai warna
kepalanya.
7.Dada dan Perut.
Warna bulu di bagian dada sampai ke
perut adalah perpaduan gradasi warna yang harmonis.Warna cenderung dari warna
tua ke warna muda.
8. Perut Bawah.
Warna bulu di bagian perut bawah
juga merupakan perpaduan gradasi warna dari bulu bagian perut. Secara umum
warna lebih muda dibandingkan warna bulu bagian perut.
9.Punggung.
Warna bulu di punggung meliputi
daerah bawah leher, punggung, sampai ke pangkal ekor.Perpadu-an warna lebih
cenderung apik sesuai dengan warna bulu pada pangkal sayapnya.
10.Pangkal Sayap.
Warna bulu pada pangkal sayap
terdiri dari bulu-bulu kecil yang saling menutup. Warna dapattampak seragam,
dan bercorak-corak sesuai mutasi warna yang terjadi. Mutasi yang unik
dapatmenyerupai sisik ikan dengan corak warna yang unik pula.Pic nya tak
kecilin yaa. Klik aja kalo mau liat ukuran aslinya. Diubah dari ukuran 651x132.
merah, orange, lime, putih, kuning, hitam, abu-abu,
cream/coklat, hitam, dll.
11.Ujung Sayap.
Warna bulu ujung sayap pada warna
mutasi hijau dan biru, lebih ke warna gelap (hitam, hitamkecok-latan).
Sedangkan warna mutasi kuning lebih ke warna terang (kuning dan putih).
Selainitu terdapat kombinasi beberapa paduan warna kuning, putih, coklat, biru
atau hitam.
12.Ekor.
Warna bulu ekor mempunyai susunan
warna yang indah dan menarik. Berbagai kombinasi warnamulai dari ujung ekor
sampai ke pangkalnya dapat menjadi menarik pada mutasi warna tertentu.Setelah
kita memahami struktur warna Lovebird, maka langkah untuk melakukan
Cross-link akan semakin mudah. Contoh sederhana, coba kita silangkan
Lovebird yang mempunyai warnahampir sama, tapi sangat berbeda pada warna ujung
sayapnya. Atau Lovebird dengan warnahampir sama tapi berbeda warna ekornya.
Hasilnya? Silahkan dicoba. Semoga tulisan ini bisamemberikan sedikit penjelasan
bagi para penangkar Lovebird yang ingin menciptakan warna-warna unik atau
minimal seperti hasil yang dibawah ini: (gambar)
MENU
& DIET UNTUK BREEDING
Jenis pakan untuk Lovebird dapat
berupa biji-bijian, sayur dan buah yang diseling denganvitamin serta mineral.
Lovebird dalam penangkaran sangat bergantung kepada pemberian pakandari yang
memelihara. Untuk kelangsungan hidup dan perkembang-biakan perlu dijaga
dengan benar komposisi makanannya. Kegemukan bisa mengakibatkan Lovebird
betina susah bertelur,dan jantan bisa menjadi mandul. Sebaliknya betina yang
terlalu kurus (kurang gizi) tidak bisa bertelur, dan jantan juga tidak
birahi.Kunci keberhasilannya adalah menjaga menu dan diet yang benar. Berikut
adalah komposisimenu dan diet untuk Lovebird:
A. Biji-bijian
Selama periode penangkaran,
disarankan untuk memberikan komposisi biji-bijian sepertidibawah ini:45% biji
milet (berbagai jenis)30% biji kenari (canary seed)15% biji bunga matahari
(kwaci) 5% oats (biji gandum)3% hemp (biji rami)2% niger seedPastikan semua
pakan biji-bijian yang diberikan masih baik dan bermutu. Bersih dan
tidak berjamur.
B. Sayur dan buah
Aneka sayuran seperti: jagung muda,
kangkung, toge, selada dan brokoli sangat disukai lovebird.
Sementara untuk buah-buahan, sangat
tergantung dari kebiasaan Lovebird. Ada yang suka, ada juga yang tidak
mau. Buah yang bisa diberikan adalah apel, pisang, pir dan pepaya.
Namun pemberian buah bukan lah suatu keharusan. Prioritas utama tetap
sayuran.Toge sangat baik untuk meningkatkan hormon reproduksi lovebird.
Biasakan untuk memperkenalkan toge kepada Lovebird sejak dari kecil.
Lovebird yang tidak biasa makan toge,tidak akan menyukainya. Kalau sudah begitu
sulit untuk membuatnya mau makan toge yangdisediakan. Sayuran kangkung, selada,
dan jagung dapat diberikan sebagai pelengkap menuselain biji-bijian.
C. Mineral dan Vitamin
Amati selalu perkembangan kesehatan
Lovebird anda dan sediakan unsur mineral serta vitaminyang dibutuhkan. Pastikan
juga unsur grit tersedia dikandang untuk burung anda, bisa berupa batu
apung atau totok cumi, yang banyak tersedia di pasar-pasar burung. Berikut
adalah jenisVitamin dan kegunaannya.
Vitamin yang larut di air
B1 (Thiamin)Membantu
pertumbuhan, fungsi metabolisme,jaringan otot, dan sistem syaraf.B2
(Riboflavin) Produksi telur, fungsi metabolisme, perkembangan sel kulit,
bulu, paruh dan kuku.B3 (Niacin) Produksi hormon, fungsi metabolisme,
sistem saraf dan sistem pencernaan.B6 (Pyridoxine) Membantu produksi
kelenjar pencernaan, sel darah merah, dan antibodi.B12 (Cyanocobalamin) Membantu
produksi sel darah merah, sangat penting untuk metabolismeC
(Ascorbicacid)Membantu sistem metabolisme, menyembuhkan luka,susunan sel darah
merah,
meningkatkan penyerapan zat besi
dalam tubuh.
Vitamin yang larut dalam lemak
A Metabolisme sel-sel tubuh,
perawatan jaringan kulit, tulang, danmencegah rabun senja, sintesis pigmen.D3
Meningkatkan penyerapan klasium dan fosfor dalam tubuh,
mencegah egg-binding, luka cepat
kering.E Meningkatkan oksidasi vitamin A, perkembangan sel otak, otot, dandarah.K
Meningkatkan pembentukan sel darah dan fungsi hati.
Sumber Vitamins:
B1 = gandum, susu, kacang hijau,
beras, telur.B2 = sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning telur, susuB3 =
buah-buahan, gandum, kentang manis,B12 = telur,C = jambu klutuk atau jambu
batu, jeruk, tomat, nanas, sayur segar A = susu, sayuran berwarna hijau
dan kuning, buah-buahan warna merahdan kuning (wortel, pisang, pepaya, dan
lain-lain)D3 = susu, telur, kejuE = kuning telur, kecambah, havermutK = susu,
kuning telur, sayuran segar
D. Air Minum
Dari semua unsur diatas, ada satu
hal yang paling penting yaitu air minum. Pertanyaannya adalah: “Apakah air
minum harus dimasak?”Tidak mutlak, paling penting air harus bersih dan bebas
dari pencemaran. Air PAM lebih baik ditampung dan diendapkan satu malam
(proses pengendapan zat kimia pembersih air), barudiberikan kepada
burung.Jagalah kebersihan tempat air minum, sebaiknya dibersihkan setiap hari.
Hal ini akan membunuh berbagai organisme yang hidup dalam air minum agar
lovebird tidak sakit. Paling gampangadalah gunakan air minum isi ulang.
EGG BINDING
Hampir semua peternak burung pernah
menghadapi masalah egg binding. Apa yang dimaksuddengan egg binding? Egg
binding adalah ketidak mampuan betina untuk mengeluarkan telor darikantong telornya,
atau tersumbatnya saluran pembuangan telor. Tidak jarang kasus inimengakibatkan
kematian.Lantas, apa yang menyebabkan egg binding?Menurut beberapa penelitian,
penyebab egg binding diantaranya adalah kegemukan, kekuranganvitamin,
kekurangan kalsium, burung terlalu muda, dan beberapa teori lainnya. Tapi
banyak yangyakin bahwa penyebab utama egg binding adalah : 1. Nutrisi, 2. Organ
reproduksi burung yangtidak normal. Terlepas dari kontroversi penyebab egg
binding, hal yang lebih baik adalahmengetahui cara pencegahan dan tindakan P3K
yang perlu dilakukan jika suatu saat kitamenghadapi masalah
tersebut.Sebelumnya, menuju ke P3K egg binding, ada baiknya kita mengetahui
bagaimana dan apa sajayang mempengaruhi pembentukan telor.- Kalsium. Selain
untuk pembentukan tulang yang baik, kalsium jugadigunakan untuk pembentukan
cangkang telor. Kalsium bisa berbentuk cangkang telor ayam atau bebek,
tulang sotong, batu apung dan juga pasir.- Vitamin D3. Untuk menyerap kalsium,
diperlukan Vitamin D3. Tanpa vitaminini, semua kalsium yang dimakan oleh burung
akan keluar kembali menjadikotoran. Darimana sumber Vitamin D3? Jwabannya :
sinar matahari. Burung(juga makhluk hidup lainnya) memiliki kemampuan
menghasilkan Vitamin D3lewat reaksi kimia dari sinar matahari. (sekarang baru
tau yaa, kalo menjeur burung itu penting.??? he.he.he...).
Pencegahan
Seperti kata pepatah, mencegah lebih
baik daripada mengobati. Apa yg bisa dilakukan untuk mencegah egg binding?
Seperti telah dijelaskan diatas, selain pemberian kalsium yang cukup
dankebutuhan Vitamin D3, beberapa peternak merasa yakin bahwa ada beberapa
jenis makananyang bisa mencegah egg binding. Jenis makanan tersebut antara lain
adalah Niger seed danSelada. Ada juga yang memberikan minyak ikan sebagai
makanan tambahan. Yang perlu digaris bawahi adalah pemberian minyak ikan
yang terlalu banyak bisa mengakibatkan efek yangnegatif, al: cangkang telor
menjadi lembek.Yang perlu kita sadarai adalah kenyataan bahwa mengumbar burung
adalah tindakan yang palingefektif untuk mencegah egg binding. Ini berlaku
untuk burung yg diternak dalam sangkar kecildan tidak ada ruang yang cukup
untuk terbang. Jika burung telah bertelor dan mengeram sertamembesarkan anak
selama 3 periode, usahakan lah untuk mengumbar burung tersebut selamalebih kurang
1 bulan.Bagaimana dengan burung yg belum pernah bertelor? Perlakuan yang sama
juga diperlukanuntuk mencegah egg binding. Misalnya, sebelum dijodohkan
alangkah baiknya jika betinadiumbar dulu untuk jangka waktu sekitar 1 bulan.
P3K
Jika Egg Binding telah terjadi, maka
langkah berikut ini mungkin bisa dilakukan walau tingkatkeberhasilan sangat
kecil.
1.Pastikan burung di isolasi
ketempat yang sepi dan hangat. Di dalam kandangisolasi bisa diberikan lampu
penghangat. Lingkungan yang sepi diperlukan untuk mengurangi
stress sehingga burung bisa konsentrasi untuk mengeluarkan telor.
2.Penambahan Kalsium bisa membantu
sistem kerja otot dalam proses pengeluaran telor. Cal***** adalah produk
dari Vet*****, yang sangat manjur (pertanyaan sekitar produk tersebut mohon
lewat PM yaa.. soalnya produk tersebut bukan sponsor KM).
3.Oleskan minyak sayur disekitar area dubur.
4.Bisa dilakukan bantuan dengan cara memijat
secara perlahan (ini sangatriskan karena jika telor pecah didalam, maka burung
bisa dipastikan tidak ada kemungkinan untuk hidup.
5.Operasi. Saya pernah membaca beberapa
artikel yang mengulas masalahoperasi tersebut. Namun saya tidak pernah mencoba
karena tingkatresikonya sangat tinggi.Tulisan ini masih jauh dari baik. Oleh
karena itu, sumbang saran dan kritik dari teman-temansangat saya harapkan
sehingga permasalahan pada Egg Binding bisa teratasi atau
minimum berkurang. Akhir kata, semoga bermanfaat.
Serba-serbi ternak LB
Berikut
Rangkuman dari Thread di MPZ (almarhum) ttg ternak Love Bird & segala macam
Q &A ttg Love Bird. Bagian yg agak OOT sudah di-delete Mas Saptono yang
pada awalnya nyimpanfile ini. Terima kasih untuk Mas Saptono.Mungkin ada
beberapa hal yang saat ini sudah tidak relevan lagi, seperti harga2 misalnya.
(DutoSri Cahyono)Ternak Love Bird di SoloAkhir akhir ini semakin marak orang
yang ingin berternak Love Bird. Salah satunya yang sudah berhasil adalah
Mas Duto (catatan: saat ini, saya relokasi ke Temanggung—Duto).1. Ini sangkar
ternak LB (besi) yang berisi 4 pasang LB yang sudah bertelur dan
piyekan.Disebelah kiri adalah sangkar ternak kenari.2. Sepasang LB klep yang
diletakkan disangkar ternak kecil, yang juga sudah menghasilkan piyekan.3.
Didepan sangkar ternak kenari yang berisi 6 pasang kenari, juga sudah
bertelur.4. Piyekan dari salah satu pasangan LB.5. LB Biru langit, salah satu
jenis dari pasangan LB mas Duto6. Disamping LB dan kenari, mas Duto juga
menangkarkan manusia didalam sangkar LB.(Lion King)
KARAKTER
DASAR BURUNG LOVE BIRD
1. Mudah beradaptasi, burung ini sangat mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan.
2. Tukang teriak dan petarung. Apabila mendengar suara burung Love Bird lain atau melihat burung sejenis, maka semangat tempurnya langsung berkobar.
3. Birahi yang cenderung mudah naik. Burung ini sangat mudah naik birahinya, banyak penyebab yang dapat membuat naiknya birahi pada burung jenis ini. Variasi pakan yang kurang tepat, penjemuran yang berlebih atau melihat burung Love Bird lain dapat dengan cepat menaikkan tingkat birahinya.
4. Mudah jinak. Karena kemampuan beradaptasinya yang tinggi, maka burung ini mudah jinak kepada manusia.
5. Tidak mudah stress. Burung jenis ini sudah ratusan tahun ditangkarkan oleh manusia.
6. Menyenangi lingkungan yang sejuk. Burung ini sangat menyenangi suhu yang sejuk.
7. Burung Koloni dan berkelompok. Sebaiknya peliharalah beberapa ekor burung Love Bird dalam satu rumah. Karena apabila burung ini sendirian, maka lama kelamaan burung ini akan menjadi stress.
PEMILIHAN
BAHAN BURUNG LOVE BIRD YANG BAIK
(CIRI-CIRI
BURUNG LOVE BIRD YANG BAIK DARI KATURANGGAN)
Ada
beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan atau bakalan
pada burung Love Bird
·
Bentuk paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yang
berpangkal lebar, tebal, besar, panjang dan terlihat kokoh.
·
Berkepala besar. Ini menandakan burung ini mempunyai mental
tempur yang baik.
·
Postur badan, pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan
panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang
berleher dan berbadan pendek. Sebaiknya juga pilihlah bahan yang berdada lebar.
·
Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan
tersebut sehat. Pilihlah Kaki yang besar dan terlihat kering. Warna kaki tidak
berpengaruh terhadap mental burung.
·
Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri
bahan yang bermental baik.
·
Leher panjang padat berisi. Menandakan burung ini
akan mengeluarkan power suara secara maksimal.
·
Bola mata besar dan bersih bersinar. Menandakan burung ini
memiliki prospek yang cerah apabila dijadikan burung lomba. Karena akan sangat
gacor.
·
MAKANAN
YANG SESUAI UNTUK BURUNG LOVE BIRD
·
Bijian Mix. Kita dapat memberikan biji-bijian yang telah
dicampur yang banyak dijual dipasaran sebagai pakan utamanya.
·
Sayuran segar. Burung Love Bird sangat menggemari sayuran
segar seperti: Kangkung, Sawi Putih, Jagung Muda dan sayuran lainnya.
·
Asinan. Untuk mencukupi kebutuhan kalsium, burung ini
membutuhkan asupan kalsium tambahan. Dapat diberikan tulang sotong untuk
melengkapi kebutuhan kalsium yang dibutuhkan.
·
Extra Fooding. Biji bunga Matahari, biji Fumayin, biji
Kedelai, biji Kacang Merah dan biji Kacang Hijau sangat digemari oleh burung
ini untuk melengkapi kebutuhan vitamin, protein dan menaikkan suhu tubuh serta
meningkatkan sistem metabolisme didalam tubuhnya.
PERAWATAN
DAN STELAN HARIAN BURUNG LOVE BIRD
Perawatan
harian untuk burung Love Bird relatif sama dengan burung berkicau jenis
lainnya, kunci keberhasilan perawatan harian yaitu rutin dan konsisten.
Berikut ini Pola Perawatan Harian dan Stelan Harian untuk burung Love Bird:
* Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung dimandikan (karamba mandi atau semprot, tergantung pada kebiasaan masing-masing burung)
* Bersihkan kandang harian. Ganti atau tambahkan Pakan dan Air Minum.
* Berikan Sayuran segar atau Buah.
* Penjemuran dapat dilakukan selama 30-60 menit/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran, sebaiknya burung dikelompokkan agar dapat melihat burung sejenis.
* Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit, lalu sangkar dikerodong.
* Siang hari sampai sore (jam 10.00-15.00) burung dapat di Master dengan suara Master atau burung Love Bird lain.
* Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali diteras, boleh dimandikan bila perlu.
* Kontrol Pakan, Air Minum, Sayuran segar.
* Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan di perdengarkan suara Master selama masa istirahat sampai pagi harinya.
PENTING
·
Variasi
pemberian sayuran segar dan Extra Fooding kunci keberhasilan dalam perawatan
burung Love Bird.
·
Asinan
harus selalu tersedia didalam sangkar.
·
Pengumbaran
di kandang umbaran dapat dilakukan 4 jam perhari selama 4 hari dalam seminggu.
·
Berikan
Multivitamin yang dicampur pada air minum seminggu sekali saja.
Membedakan Lovebird Jantan &
Betina
Membedakan
jenis kelamin lovebird termasuk pekerjaan gampang-gampang susah. Gampang untuk
jenis-jenis tertentu tetapi susah untuk jenis lainnya, apalagi kalau masih
anakan. Untuk membedakan jenis kelamin lovebird bisa digunakan cara sederhana
sampai yang ilmiah. A. Berdasarkan penampilan luar. Menurut Siti Nuramaliati,
berdasar tingkat kesulitan untuk membedakan jenis kelamin lovebird (dan burung
secara umum) maka dapat dibedakan 3 kelompok lovebird. Ketiga kelompok tersebut
adalah kelompok dimorfik (jenis kelaminnya sangat jelas dapar dibedakan),
kelompok intermediate (jenis kelaminnya agak sulit dibedakan dari penampilan
burung), dan kelompok lovebird kacamata (perbedaan jenis kelaminnya tidak
konsisten). Namun secara umum pada banyak jenis lovebird relatif mudah
dibedakan jenis kelaminnya dengan melihat pada penampilan luarnya. a. Kelompok
lovebird dimorfik Beberapa jenis lovebird yang termasuk dalam kelompok dimorfik
di antaranya lovebird abisinia, lovebird madagaskar dan lovebird muka merah. 1.
Lovebird abisinia (Agapornis taranta) - Lovebird jantan berat badan 65 gram,
dahi berwarna merah. - Lovebird betina berat badan 55 gram, dahi berwarna
hijau. 2. Lovebird madagaskar (Agapornis cana) - Tidak ada perbedaan berat
badan antara lovebird jantan dan lovebird betina. - Lovebird jantan kepala dan
leher berwarna abu-abu - Lovebird betina bulu tubuh keseluruhannya berwarna
hijau 3. Lovebird muka merah (Agapornis pullaria) - Lovebird jantan: dahi dan
muka berwarna merah-oranye, tunggir (bulu di atas pantat, di bawah ujung
lipatan sayap) berwarna biru muda, bulu terbang dan bagian bawah bulu sayap
berwarna hitam. - Lovebird betina dahi dan muka lebih didominasi warna oranye
dibandingkan warna merah, bagian bulu penutup sayap berwarna hijau dan di tepi
sayap berwarna kekuningan. b. Kelompok intermediate Dua jenis lovebird yang
termasuk dalam kelompok intermediate adalah lovebird black collared dan
lovebird muka salem. 1. Lovebird black collared (Agapornis swinderniana)
Lovebird jantan dan betina sangat sulit dibedakan dan tampak serupa dalam
penampilan luarnya. 2. Lovebird jantan dan betina serupa dalam penampilannya,
meskipun pada umumnya lovebird betina mempunyai bulu di bagian kepala dengan
warna yang lebih pucat. c. Kelompok lovebird kacamata Empat jenis lovebird yang
termasuk dalam kelompok lovebird kacamata adalah lovebird nyasa (Agapornis
lilianae), lovebird pipi hitam (Agapornis nigrigenis), lovebird topeng
(Agapornis personata), lovebird fischer (Agapornis ficheri). Keempat jenis
lovebird ini sangat sulit dibedakan antara jantan dan betina. Meskipun demikian
ada sedikit perbedaan berat badan antara jantan dan betinanya. Satu keunikan
dari lovebird kelompok kacamata adalah pada saat menjelang musim berkembangbiak
burung betina akan membawa bahan sarang di bawah bulu tunggir dan bulu punggung
bagian bawah.
B. Membedakan jenis kelamin tidak berdasarkan penampilan luar. Pada jenis lovebird yang tidak dapat dibedakan jenis kelaminnya berdasarkan penampilan luarnya yang spesifik maka akan sulit untuk membedakan lovebird jantan dan lovebird betina. Pada kejadian ini makan ada beberapa cara untuk digunakan memnedakan lovebird jantan dan lovebird betina. a. Bentuk tubuh. Lovebird betina cenderung memiliki tubuh yang kekar dan lebih berat. Namun kriteria ini tidak mutlak sifatnya. b. Warna Lovebird jantan mempunyai warna yang lebuh terang dari lovebird betina. Meskipun demikian hal itu tidak selalu benar karena warna bulu juga tergantung pada makanan, iklim, dan variasi geografis. c. Cara bertengger Lovebird betina bertengger dengan jarak antarkaki lebih lebar dibandingkan lovebird jantan. d. Bentuk ekor Lovebird betina mempunyai ekor dengan bentuk lebih rata dibandingkan pada ekor lovebird jantan yang berbentuk agak meruncing. e. Membangun sarang Kegiatan membangung sarang lebih intensif dilakukan oleh lovebird betina ketimbang jantan. Lovebird menggigit-gigit di luar sarang pada cabang-cabang dan batang yang lebih tebal. Lovebird betina akan megambil kulit kayu dan mengumpulkannya untuk membuat sarang, sedangkan lovebird jantan menyuapi lovebird betina. Namu hal ini juga tidak mutlak karena ada lovebird jantan yang juga aktif mengumpulkan bahan sarang. f. Perabaan pada tulang pubis (supit urang). Lovebird memiliki dua tulang pubis (supit urang) pada bagian pinggulnya. Pada musim berkembang biak, tulang pubis lovebird betina menjadi lebih elastic dan jarak antara kedua tulang pubis tersebut melebar karena pengaruh hormone. Keadaan tersebut dapat dirasakan dengan rabaan tangan. Pada lovebird jantan, jarak antara dua tulang pubis tersebut sempit. Teknik perabaan ini hanya dapat digunakan bila kegiatan seksual lovebird betina dengan aktif. g. Pemeriksaan dengan alat laparoscopy Untuk mengetahui jenis kelamin lovebird juga bisa dilakukan dengan menggunakan alat laparoscopy. Lovebird yang akan diperiksa jenis kelaminnya harus dibius dulu. Setelah itu dilakukan operasi kecil pada bagian kiri tubuh burung di antara tulang rusuk, tulang pinggang dan tulang paha. Dari bagian yang dioperasi itu dimasukkan alat laparoscopy untuk melihat ada tidaknya ovary (indung telur). Jika ada ovari maka lovebird tersebut dipastikan betina. Cara ini hanya bisa dilakukan jika burung sudah dewasa. h. Pemeriksaan DNA Cara lain untuk mengetahui jenis kelamin lovebird adalah dengan menguji DNA yang dapat diperoleh dari darah atau bulu burung. Setelah DNA diekstrak dengan larutan tertentu dan proses lebih lanjut, lalu hasilnya dipotret dengan Polaroid. Apabila dalam foto tersebut terlihat dua pita maka lovebird tersebut dapat dipastikan berkelamin betina. Namun jika terlihat hanya satu pita, lovebird itu bias dipastikan jantan. Cara ini dianggap lebih cepat dan hasilnya lebih akurat. Namun biaya uji DNA sangat mahal. Selain itu di Indonesia belum banyak laboratorium yang menawarkan jasanyan untuk memeriksa jenis kelamin burung dengan uji DNA. Pasangan sejenis juga bercumbu Pada jenis lovebird yang tidak dapat dibedakan antara jantan dan betinanya berdasarkan bentuk tubuh dan warna bulunya sering terjadi kesulitan untuk memperoleh pasangan yang sesuai,. Sering terlihat dua ekor jantan berperilaku seperti pasangan lovebird yang berlainan jenis. Hal yang sama juga terjadi pada dua lovebird betina. Bahkan pada pasangan lovebird betina ini apabila bertelur maka jumlah telurnya akan lebih banyak dari pasangan yang normal, tetapi telur tersebut tidak fertile alias tidak akan menetas jika dierami. Hal yang membedakan antara pasangan jantan-jantan dan betina-betina adalah pada pasangan jantan-jantan tidak akan membuat sarang karena perilaku itu hanya milik lovebird bertina. Ada yang menyatakan bahwa lovebird jantan adalah yang menyuapi pasangannya sedangkan betina yang disuapi. Tetapi hal ini tidak benar karena lovebird betina juga sering menyuapi lovebird jantan untuk menarik perhatian si jantan. Juga tidak benar bahwa lovebird betina memiliki paruh dan kepala yang lebih kecil ketimbang lovebird jantan. Dan tidak tentu benar bahwa lovebird jantan memiliki kepala yang lebih lebar dengan paruh yang lebih runcing.
B. Membedakan jenis kelamin tidak berdasarkan penampilan luar. Pada jenis lovebird yang tidak dapat dibedakan jenis kelaminnya berdasarkan penampilan luarnya yang spesifik maka akan sulit untuk membedakan lovebird jantan dan lovebird betina. Pada kejadian ini makan ada beberapa cara untuk digunakan memnedakan lovebird jantan dan lovebird betina. a. Bentuk tubuh. Lovebird betina cenderung memiliki tubuh yang kekar dan lebih berat. Namun kriteria ini tidak mutlak sifatnya. b. Warna Lovebird jantan mempunyai warna yang lebuh terang dari lovebird betina. Meskipun demikian hal itu tidak selalu benar karena warna bulu juga tergantung pada makanan, iklim, dan variasi geografis. c. Cara bertengger Lovebird betina bertengger dengan jarak antarkaki lebih lebar dibandingkan lovebird jantan. d. Bentuk ekor Lovebird betina mempunyai ekor dengan bentuk lebih rata dibandingkan pada ekor lovebird jantan yang berbentuk agak meruncing. e. Membangun sarang Kegiatan membangung sarang lebih intensif dilakukan oleh lovebird betina ketimbang jantan. Lovebird menggigit-gigit di luar sarang pada cabang-cabang dan batang yang lebih tebal. Lovebird betina akan megambil kulit kayu dan mengumpulkannya untuk membuat sarang, sedangkan lovebird jantan menyuapi lovebird betina. Namu hal ini juga tidak mutlak karena ada lovebird jantan yang juga aktif mengumpulkan bahan sarang. f. Perabaan pada tulang pubis (supit urang). Lovebird memiliki dua tulang pubis (supit urang) pada bagian pinggulnya. Pada musim berkembang biak, tulang pubis lovebird betina menjadi lebih elastic dan jarak antara kedua tulang pubis tersebut melebar karena pengaruh hormone. Keadaan tersebut dapat dirasakan dengan rabaan tangan. Pada lovebird jantan, jarak antara dua tulang pubis tersebut sempit. Teknik perabaan ini hanya dapat digunakan bila kegiatan seksual lovebird betina dengan aktif. g. Pemeriksaan dengan alat laparoscopy Untuk mengetahui jenis kelamin lovebird juga bisa dilakukan dengan menggunakan alat laparoscopy. Lovebird yang akan diperiksa jenis kelaminnya harus dibius dulu. Setelah itu dilakukan operasi kecil pada bagian kiri tubuh burung di antara tulang rusuk, tulang pinggang dan tulang paha. Dari bagian yang dioperasi itu dimasukkan alat laparoscopy untuk melihat ada tidaknya ovary (indung telur). Jika ada ovari maka lovebird tersebut dipastikan betina. Cara ini hanya bisa dilakukan jika burung sudah dewasa. h. Pemeriksaan DNA Cara lain untuk mengetahui jenis kelamin lovebird adalah dengan menguji DNA yang dapat diperoleh dari darah atau bulu burung. Setelah DNA diekstrak dengan larutan tertentu dan proses lebih lanjut, lalu hasilnya dipotret dengan Polaroid. Apabila dalam foto tersebut terlihat dua pita maka lovebird tersebut dapat dipastikan berkelamin betina. Namun jika terlihat hanya satu pita, lovebird itu bias dipastikan jantan. Cara ini dianggap lebih cepat dan hasilnya lebih akurat. Namun biaya uji DNA sangat mahal. Selain itu di Indonesia belum banyak laboratorium yang menawarkan jasanyan untuk memeriksa jenis kelamin burung dengan uji DNA. Pasangan sejenis juga bercumbu Pada jenis lovebird yang tidak dapat dibedakan antara jantan dan betinanya berdasarkan bentuk tubuh dan warna bulunya sering terjadi kesulitan untuk memperoleh pasangan yang sesuai,. Sering terlihat dua ekor jantan berperilaku seperti pasangan lovebird yang berlainan jenis. Hal yang sama juga terjadi pada dua lovebird betina. Bahkan pada pasangan lovebird betina ini apabila bertelur maka jumlah telurnya akan lebih banyak dari pasangan yang normal, tetapi telur tersebut tidak fertile alias tidak akan menetas jika dierami. Hal yang membedakan antara pasangan jantan-jantan dan betina-betina adalah pada pasangan jantan-jantan tidak akan membuat sarang karena perilaku itu hanya milik lovebird bertina. Ada yang menyatakan bahwa lovebird jantan adalah yang menyuapi pasangannya sedangkan betina yang disuapi. Tetapi hal ini tidak benar karena lovebird betina juga sering menyuapi lovebird jantan untuk menarik perhatian si jantan. Juga tidak benar bahwa lovebird betina memiliki paruh dan kepala yang lebih kecil ketimbang lovebird jantan. Dan tidak tentu benar bahwa lovebird jantan memiliki kepala yang lebih lebar dengan paruh yang lebih runcing.
LOVEBIRD LUTINO
Bagi
Anda pecinta burung, terutama burung hias dan burung kicau, tentunya Anda pasti
mengenal jenis burung yang satu ini. Burung ini bernama Lovebird. Namun
Lovebird memang banyak dipelihara sebagai burung berkicau. Tidak sedikit pula
para penggemar burung yang lebih menyukai warnanya. Dari munculnya budaya untuk
mengawinsilangkan burung Lovebird agar menghasilkan sebuah anakan baru, sejak
abad 17-an masehi kegiatan itu telah dirintis, akan tetapi baru sekitar tahun
1940-an hal tersebut tercatat.
Oleh karena hobi untuk mengawinsilangkan inilah maka banyak Lovebird mutan diperoleh. Sehingga tidak heran jika Lovebird mutan berkembang pesat, terlebih lagi dengan disertai cukup banyak kegiatan lomba dilaksanakan untuk mempertandingkan Lovebird dari hasil persilangan tersebut.
Jenis burung tersebut yang banyak terdapat di Indonesia antara lain adalah Lovebrid Muka Salem, Lovebird Kacamata Topeng, dan Kacamata Fischer. Dari ketiga jenis tersebut, Lovebird Muka Salem yang paling banyak mengalami mutasi. Jenis ini, juga Kacamata Fischer lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan yang baru.
Dari Lovebird Muka Salem ini dihasilkan jenis Golden Cherry (warna kuning, mata gelap), Albino (warna putih, mata merah), Lutino (warna kuning mata merah), Cinnamon (kecokelatan), dan Pied (Bercak-bercak). Lovebird Pied seperti Muka Salem normal, namun hanya saja terdapat bercak-bercak di bagian dada, punggung dan perutnya.
Lovebird mutan di Indonesia kebanyakan masih impor, memang untuk menghasilkan burung mutan dari induk normal agak sulit, sebab, tergantung ada tidaknya gen mutasi yang dibawa. Inilah banyak dilakukan oleh para penggemar burung di luar negeri karena mereka memang terbiasa melakukan persilangan-persilangan.
Sedangkan untuk menghasikan Lovebird Lutino, paling baik adalah dengan mengawinkan pajantan hijau normal dengan betina Lutino. Dengan cara demikian, maka kemungkinan besar dapat memperoleh anak Lutino pada generasi pertama mencapai 60%.
Selaij itu, jenis kelamin anakan dapat diketahui sebelum bulunya muncul. Caranya dengan melihat warna mata. Anakan bermata merah itu pasti betina yang Lutino sedangkan yang bermata gelap, jantan normal. Usaha breeding memang membutuhkan kesabaran, belum tentu keturunan pertama langsung mendapatkan yang mutan. Kalau telur yang dihasilkan empat biji, kemungkinan mendapatkan satu Lovebird mutan.
Akan tetapi yang lebih sulit adalah menghasilkan Lovebird Albino. Pertama, harus mempersiapkan calon induk betina yang Lutino/biru berasal dari perkawinan betina warna biru dengan jantan Lutino. Selain itu harus ada calon induk jantan yang dihasilkan dari betina Lutino dan jantan biru/Lutino. Dari sana kemudian keduanya baru dikawinkan untuk menghasilkan Lovebird Albino.
Salah satu daya tarik lovebird adalah karena warnanya yang indah. Oleh karena itu, dalam pengembangbiakan lovebird biasanya direncanakan suatu pengembangbiakan lovebird dengan pola warna tertentu. Hal ini memang memungkinkan dan sudah banyak yang berhasil mengembangbiakkan lovebird dengan warna-warna tertentu. Biasanya warna-warna yang langka akan membuat harga lovebird menjadi sangat tinggi.
Oleh karena hobi untuk mengawinsilangkan inilah maka banyak Lovebird mutan diperoleh. Sehingga tidak heran jika Lovebird mutan berkembang pesat, terlebih lagi dengan disertai cukup banyak kegiatan lomba dilaksanakan untuk mempertandingkan Lovebird dari hasil persilangan tersebut.
Jenis burung tersebut yang banyak terdapat di Indonesia antara lain adalah Lovebrid Muka Salem, Lovebird Kacamata Topeng, dan Kacamata Fischer. Dari ketiga jenis tersebut, Lovebird Muka Salem yang paling banyak mengalami mutasi. Jenis ini, juga Kacamata Fischer lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan yang baru.
Dari Lovebird Muka Salem ini dihasilkan jenis Golden Cherry (warna kuning, mata gelap), Albino (warna putih, mata merah), Lutino (warna kuning mata merah), Cinnamon (kecokelatan), dan Pied (Bercak-bercak). Lovebird Pied seperti Muka Salem normal, namun hanya saja terdapat bercak-bercak di bagian dada, punggung dan perutnya.
Lovebird mutan di Indonesia kebanyakan masih impor, memang untuk menghasilkan burung mutan dari induk normal agak sulit, sebab, tergantung ada tidaknya gen mutasi yang dibawa. Inilah banyak dilakukan oleh para penggemar burung di luar negeri karena mereka memang terbiasa melakukan persilangan-persilangan.
Sedangkan untuk menghasikan Lovebird Lutino, paling baik adalah dengan mengawinkan pajantan hijau normal dengan betina Lutino. Dengan cara demikian, maka kemungkinan besar dapat memperoleh anak Lutino pada generasi pertama mencapai 60%.
Selaij itu, jenis kelamin anakan dapat diketahui sebelum bulunya muncul. Caranya dengan melihat warna mata. Anakan bermata merah itu pasti betina yang Lutino sedangkan yang bermata gelap, jantan normal. Usaha breeding memang membutuhkan kesabaran, belum tentu keturunan pertama langsung mendapatkan yang mutan. Kalau telur yang dihasilkan empat biji, kemungkinan mendapatkan satu Lovebird mutan.
Akan tetapi yang lebih sulit adalah menghasilkan Lovebird Albino. Pertama, harus mempersiapkan calon induk betina yang Lutino/biru berasal dari perkawinan betina warna biru dengan jantan Lutino. Selain itu harus ada calon induk jantan yang dihasilkan dari betina Lutino dan jantan biru/Lutino. Dari sana kemudian keduanya baru dikawinkan untuk menghasilkan Lovebird Albino.
Salah satu daya tarik lovebird adalah karena warnanya yang indah. Oleh karena itu, dalam pengembangbiakan lovebird biasanya direncanakan suatu pengembangbiakan lovebird dengan pola warna tertentu. Hal ini memang memungkinkan dan sudah banyak yang berhasil mengembangbiakkan lovebird dengan warna-warna tertentu. Biasanya warna-warna yang langka akan membuat harga lovebird menjadi sangat tinggi.
Dalam
merencanakan warna bulu pada pengembangbiakan lovebird tidak dapat dilepaskan
dari hukum genetik. Secara umum, demikian disebutkan Siti Nuramaliati Prijono dalam
buku berjudul Lovebird, telah
diketahui bahwa dari pasangan yang dikawinkan maka sifat anak-anak 50% meniru
induk betina dan 50% meniru induk jantan. Dengan kata lain sifat anak merupakan
perpaduan setengah sifat induk jantan dan setengah sifat induk betina.
Sifat-sifat yang diturunkan ini pun masih dipengaruhi oleh sifat resesif dan
sifat dominan yang dimiliki oleh pasangan yang dikawinkan.
Untuk
menentukan sifat resesif dan dominan ini dapat diperkirakan setelah suatu
pasangan yang berlainan sifatnya (dalam hal ini warna bulu) menurunkan dua-tiga
periode keturunan. Bila keturunan pada periode-periode tersebut cenderung
mempunyai hasil yang relatif sama maka dapat diperkirakan sifat dominan dan
resesif yang ada pada induk jantan dan atau induk betina. Berdasarkan
pengalaman-pengalaman inilah kemudian dapat disusun program perencanaan warna
bulu pada anak lovebird dari pasangan-pasangan yang dipelihara.
Berkaitan
dengan pengembangbiakan lovebird untuk mendapatkan warna bulu yang berbeda maka
pengetahuan dasar mengenai genetik sangat penting diketahui oleh penangkar.
Dengan pengetahuan dasar genetik tersebut memungkinkan penangkar untuk
mengawinsilangkan lovebird sehingga dapat diperoleh anak lovebird dengan warna
bulu yang diinginkan.
A. Genetika sebagai Pengetahuan Dasar Pengembangbiakan Lovebird
Genetika
adalah ilmu tentang keturunan atau asal-usul makhluk hidup. Dalam ilmu ini
dipelajari cara suatu sifat (karakter) diturunkan kepada keturunannya.
Unit
terkecil bahan sifat keturunan adalah gen. Gen terletak pada kromosom dan
tersusun secara linear. Dalam setiap sel tubuh terdapat sepasang kromosom.
Dengan sendirinya gen-gen pada kromosom berpasangan dan pasangan gen tersebut
terletak pada lokus yang sama. Gen-gen yang terletak pada lokus yang sama
memiliki pekerjaan yang sama, hampir sama, atau berlawanan, tetapi untuk satu
tugas tertentu. Sebagai contoh, gen G bersama alelnya g bekerja untuk
menumbuhkan pigmentasi warna bulu. Gen G mampu untuk berpigmentasi, sedangkan
gen g tidak mampu berpigmentasi. Tugas gen tersebut berlawanan, tetapi untuk
tugas yang sama yaitu pigmentasi warna bulu.
Selama
proses reproduksi, satu set kromosom diturunkan dari setiap induknya kepada
anaknya. Sperma dan sel telur hanya berisi setengah dari jumlah kromosom yang
ada di sel lainnya pada tubuh. Jadi, ketika dua dari “setengah kelompok”
bersatu pada waktu proses pembuahan telur oleh sperma terbentuk suatu gabungan
yang diturunkan pada anaknya.
Dalam
genetika, bentuk luar atau kenyataan karakter yang dimiliki suatu individu
(misalnya: warna hijau pada bulu) dikenal dengan istilah fenotip. Sementara
bentuk susunan genetik suatu karakter yang dimiliki suatu individu dan ditulis
dengan simbol gen dikenal dengan istilah genotip. Simbol gen untuk lovebird
yang bulunya berwarna normal (hijau) ditulis GG. Lovebird yang berbulu lutino, biru,
dan warna mutasi lainnya ditulis gg. Lovebird yang memiliki simbol gen yang
sama (pasangan kedua alel pada suatu individu sama), misalnya GG dan gg,
disebut homozigot.
GG
adalah pasangan homozigot yang bersifat dominan, sedangkan gg adalah pasangan
homozigot yang bersifat resesif. Hal ini berarti bahwa warna lovebird yang
normal (hijau) adalah dominan terhadap warna mutasi. Apabila lovebird memiliki
simbol gen yang berbeda (pasangan kedua alel pada suatu individu tak sama), misalnya
Gg, disebut heterozigot. Lovebird yang memiliki genotip yang heterozigot (Gg)
maka akan menunjukkan warna bulu hijau. Warna hijau adalah dominan terhadap
warna mutasi dan warna mutasi tersebut tertutup oleh warna hijau sehingga tidak
terlihat dari penampilannya.
B. Program Persilangan untuk Menghasilkan Warna Mutasi Bulu
Gen
dapat mengalami mutasi lebih dari sekali sehingga dapat terbentuk 2 atau lebih
macam alel bagi suatu gen. Gen G berperan untuk menumbuhkan warna bulu secara
normal lalu gen G mengalami mutasi. Dengan demikian, gen G tidak mampu
mengadakan warna bulu secara normal sehingga akan menghasilkan warna bulu
lainnya, seperti albino dan lutino. Gen G
yang bermutasi itu diberi simbol g. Gen yang mengalami mutasi tersebut ditulis
dengan huruf kecil karena karakter yang ditumbuhkan bersifat resesif.
Artinya,
bila gen g terdapat pada satu tubuh dengan gen G maka gen g akan ditutupi atau
dikalahkan. Kejadian mutasi gen ini dapat dimanfaatkan untuk tujuan
pengembangbiakan lovebird sehingga dihasilkan lovebird dengan warna bulu yang
diharapkan, yaitu sama atau berbeda dengan induk jantan dan betinanya. Untuk
tujuan komersial, cara ini cukup menguntungkan karena lovebird dengan warna
mutasi mempunyai daya jual yang lebih mahal.
Jenis
lovebird yang banyak dijual di pasar burung di Indonesia adalah lovebird ‘muka
salem’, lovebird kacamata ‘fischer’, lovebird kacamata ‘topeng’, dan lovebird
hasil mutasi. Ketiga jenis lovebird tersebut dapat mudah dikembangbiakkan untuk
menghasilkan lovebird warna mutasi. Di antara ketiga jenis lovebird komersial
tersebut, lovebird ‘muka salem’ dapat menghasilkan banyak warna mutasi,
seperti lutino (kuning,
mata merah), golden
cherry (kuning), cinnamon (cokelat
kekuningan), biru pastel, pied (bercak
warna), danalbino (putih,
mata merah). Warna mutasi dari lovebird kacamata ‘topeng’ yang terkenal adalah
biru.
Untuk
mendapatkan anakan dengan warna mutasi, penangkar harus mempunyai induk dengan
warna mutasi. Apabila ingin diperoleh anak dengan warna mutasi dari kedua induk
yang berbulu normal maka caranya sangat rumit dan membutuhkan waktu yang sangat
lama. Berikut ini contoh-contoh program perencanaan warna bulu pada anak
lovebird dari pasangan-pasangan yang dipelihara.
1. Lutino dan albino
Lutino dan albirto pada
lovebird ‘muka salem’ adalah bentuk dari mutasi rangkai kelamin resesif.
Gen lutino dan albino terletak
pada kromosom kelamin. Oleh karena itu, karakter yang ditimbulkan gen ini
diturunkan bersama dengan karakter kelamin. Selain kedua bentuk mutasi
tersebut, bentuk mutasi bulu lain yang melibatkan rangkai kelamin resesif
adalah cinnamon murni
atau hasil mutasi yang bermata merah.
Perhatikan
digram di bawah ini:
Pada burung, kromosom
kelamin betina adalah ZW dan kromosom jantan adalah ZZ (pada binatang mamalia
kromosom kelamin betina adalah XX dan kromosom jantan adalah XY). Hal ini
berarti bahwa lovebird betina menghasilkan telur yang membawa Z dan W,
sedangkan lovebird jantan menghasilkan sperma yang hanya membawa Z. Jika
resesif gen mutan terjadi pada kromosom Z yang tidak ada pasangannya dengan
kromosom W yang lebih pendek maka tidak terjadi pindah silang gen mutan
tersebut.
Dengan
demikian, lovebird betina hanya memerlukan satu gen resesif (contoh: g) untuk
memperlihatkan adanya mutasi dalam penampilannya, sedangkan lovebird jantan
memerlukan dua resesif gen (contoh: gg). Oleh karena keturunan yang berupa ZW
adalah betina dan ZZ adalah jantan, pewarisan kromosom Z akan mengikuti pola
khas: induk betina akan meneruskan kromosom Z hanya kepada keturunan jantannya,
sedangkan induk jantan akan meneruskan kromosom Z kepada keturunan jantan dan
betina. Itulah sebabnya anak betina akan selalu mewarisi kromosom Z dari induk
jantan karena induk betina pasti telah menyumbangkan kromosom W. Lagi pula,
induk betina dapat meneruskan informasi pada kromosom Z kepada cucunya hanya
melalui anak-anak jantannya. Sifat genetik yang dilanjutkan dengan pola khas
ini disebut rangkai kelamin.
Untuk
memperoleh bentuk lutino dari lovebird ‘muka salem’ dapat dilihat pada Tabel 1.
Gen dominan untuk warna hijau normal menggunakan simbol G.
Tabel
Dengan
demikian, pejantan warna hijau normal memiliki genotip GG, betina hijau normal
adalah G-, jantan lutino adalah
gg, jantan hijau normal atau pembawa sifat lutino adalah Gg, dan betina lutino adalah
g-.
Apabila
ingin diperoleh cukup banyak anak lovebird berbentuk lutino dari
sepasang lovebird yang ditangkarkan maka sebaiknya kegiatan penangkaran dimulai
dengan menangkarkan sepa-sang lovebird yang terdiri dari betina normal dan
jantan lutino (Diagram
l).
Diagram 1:
Dengan
cara ini dapat diharapkan diperoleh 50% anak lutino pada generasi pertama. Hal
ini tidak mungkin terjadi bila sepasang lovebird yang dikawinkan adalah
betina lutino dengan
jantan normal homozigot (Diagram 2).
Diagram 2:
Keuntungan
lain dari penggunaan pasangan betina normal dengan jantan lutino adalah dapat
diketahuinya jenis kelamin anak ketika berada di sarang, yaitu sebelum bulunya
muncul. Anak yang betina (lutino) mempunyai
mata berwarna merah, sedangkan anak jantan (normal) mempunyai mata berwarna
gelap.
Untuk
menghasilkan anak lovebird albino maka
perlu dimulai dengan menyilangkan lovebird betina warna biru (BBb-) dengan
lovebird jantan lutino (BBll).
Persilangan kedua induk lovebird tersebut menghasilkan keturunan pertama (F1)
anak betina lutino atau
biru (Bbl-). Selain itu, diperlukan juga pejantan dengan genotip yang sama
(Bbll) yang diperoleh dari hasil perkawinan induk betina lutino (BBl-)
dengan induk jantan biru atau lutino (Bbll). Perkawinan antara kedua keturunan
F1 (Bbl- x Bbll) tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.
Program
persilangan untuk memperoleh anak bentuk albino dan lutino di atas dapat diterapkan untuk lovebird
jenis lain yang mempunyai kedua bentuk mutasi tersebut.
2. Warna biru dan warna mutasi lainnya
Perkawinan
antara lovebird kacamata ‘topeng’ yang berbulu normal (hijau) dengan yang
berbulu biru merupakan salah satu contoh dari pasangan resesif yang melibatkan
otosom (Tabel 3). Otosom merupakan kromosom yang tak menentukan jenis kelamin.
Tabel 3:
Warna
hijau dominan terhadap warna biru. Bentuk genotip warna hijau adalah GG,
sedangkan warna biru adalah resesif dengan genotip gg. Jadi, semua sel kelamin
dari induk yang dominan akan mengandung satu gen G, sedangkan induk yang
resesif akan mengandung satu gen g. Berarti semua anak akan menerima satu gen G
dan satu gen g dari setiap induknya. Hal ini jelas terlihat bahwa semua anak
pada generasi pertama (F1) akan mempunyai genotip Gg (Diagram 3).
Diagram 3:
Hal
ini berarti secara fenotip anak lovebird tersebut berwarna hijau, tetapi anak
lovebird tersebut membawa gen warna biru pada genotipnya. Jadi, anak lovebird
tersebut bersifat heterozigot.
Ketika
lovebird heterozigot tersebut dikawinkan maka pasangan lovebird tersobut akan
menghasilkan anak yang berwarna hijau dan berwarna biru pada generasi kedua
(F2). Perbandingan harapan dari anak lovebird warna hijau terhadap biru adalah
3 : 1 dengan satu pertiga anak lovebird berwarna hijau homozigot (GG), dua
pertiga warna hijau heterozigot dan pembawa sifat warna biru (Gg), serta satu
pertiga warna biru (gg).
Pasangan
otosom resesif lainnya antara lain adalah perkawinan antara lovebird ‘muka
salem’ yang berbulu normal dengan yang berbulu biru pastel, dan perkawinan
antara jenis lovebird berbulu normal dengan lovebird warna mutasi lainnya.
Warna
bulu mutasi lainnya pada lovebird yang melibatkan pasangan otosom resesif
adalah pied dan golden cherry. Pada
prinsipnya, untuk mendapatkan bulu dengan warna mutasi tersebut hampir sama
dengan program persilangan untuk memperoleh bulu warna biru. (Sumber: Lovebird oleh Siti
Nuramaliati Prijono)
Dari sekian eksperimen penangkaran
yang pernah berhasil saya kelola dengan baik adalah penangkaran burung
lovebird. Artinya, memang dari penangkaran burung lovebird itulah saya
mendapatkan hasil yang berarti. Sementara untuk penangkaran burung jenis
lainnya, bisa dikatakan saya belum sempat menikmati hasilnya karena keburu
dilanda rasa bosan sebelum mendapat apa-apa selain pengalaman dan sedikit ilmu
penangkaran.
Saya katakan “sedikit” karena kalau
saat ini saya banyak mengetahui seluk-beluk penangkaran justru dari pengalaman
teman-teman penangkar lain yang selalu terbuka berbagi ilmu penangkaran. Dari
bekal “mengumpulkan” informasi dan pengalaman para penangkar dengan jenis atau
ragam burung itulah saya mendapat bekal untuk mengelola blog yang sedang Anda
kunjungi saat ini.
Lovebird impor
Apakah menangkarkan burung lovebird
memang mudah? Tentu saya tidak bisa menjawab serta merta pertanyaan seperti
ini. Hanya saja, dibandingkan dengan burung jenis lain, burung paruh bengkok
yang satu ini relatif bisa ditangkarkan dengan dua cara yang sama-sama bisa
berhasil, yakni dengan kandang soliter (sepasang-sepasang) dan dengan kandang
koloni, atau beberapa pasang berada dalam satu kandang besar dan tiap pasangan
punya glodok untuk beranak-pinak sendiri-sendiri.
Ya, minimal dengan adanya informasi
bahwa burung lovebird relatif mudah ditangkar itulah saat ini sedemikian
merebak penangkaran burung lovebird di mana-mana. Terlepas dari tingkat
kesulitan yang dihadapi masing-masing penangkar, dan tentu saja banyak yang
sampai gagal dan menyerah, fakta menunjukkan peredaran burung lovebird di
masyarakat terus bertambah. Belum lagi saat ini masih terus saja mengalir masuk
ke Indonesia burung-burung lovebird impor, baik langsung dari Eropa (sentra
penangkaran burung lovebird yang besar saat ini ada di Eropa) atau masuk
melalui Thailand, dan juga burung-burung lovebird Taiwan.
Prospek penangkaran lovebird
Jika kembali kepada tema utama
serial penulisan tentang burung kali, maka pertanyaan utamanya adalah bagaimana
prospek penangkaran burung lovebird di masa mendatang?
Kalau berbicara mengenai prospek
penangkaran tentu berkaitan dengan bagaimana produk dari penangkaran itu bisa
terserap pasar. Selama masih ada pasar yang menyerap, selama itu pula
penangkaran burung lovebird akan berjalan. Saat ini, jelas pasar terus menyerap
berapapun jumlah burung lovebird yang beredar. Masalahnya adalah, sampai kapan?
Untuk menjawab pertanyaan tentang
ketahanan pasar dalam menyerap burung lovebird, ada pertanyaan lain yang harus
dijawab dulu: Siapa sebenarnya konsumen burung lovebird terbesar saat ini?
Dalam asumsi saya, maka penyerap
utama burung lovebird di pasaran adalah para (calon) penangkar. Mereka yang sudah
menangkarkan tergerak terus untuk berburu calon indukan untuk ditangkarkan
sementara mereka yang belum pernah menangkar sedang memulai menangkarkan burung
lovebird.
Ditilik dari pergerakan harga lovebird saat ini, maka burung lovebird yang banyak diburu saat ini justru adalah burung lovebird dengan warna unik seperti lutino, albino atau burung lovebird dengan bulu trotol-trotol warna-warni atau dikenal dengan nama pasaran lovebird blorok.
Ditilik dari pergerakan harga lovebird saat ini, maka burung lovebird yang banyak diburu saat ini justru adalah burung lovebird dengan warna unik seperti lutino, albino atau burung lovebird dengan bulu trotol-trotol warna-warni atau dikenal dengan nama pasaran lovebird blorok.
Pergerakan harga burung lovebird
tersebut sesungguhnya sangat bertolak belakang dengan situasi arena lomba
burung kicauan saat ini, di mana lovebird yang dihargai tinggi adalah burung
dengan volume keras, crecetan panjang dan memiliki semangat tempur yang baik
alias siap tanding suara dalam kondisi lingkungan seperti apapun juga.
Pondasi rapuh
Fakta tersebut menurut saya sangat
“rapuh” jika digunakan sebagai pondasi berkembangnya penangkaran burung
lovebird saat ini. Sebab, ketika burung lovebird hasil para penangkar lama
membanjiri pasaran, ketika para penangkar pemula merasa putus asa karena
ternyata menangkar burung lovebird tidak segampang yang mereka bayangkan, dan
pada saat yang sama para calon penangkar baru mengurungkan niatnya untuk
menangkar burung karena melihat “kegelisahan” para penangkar pemula, maka pasar
burung lovebird bakal runtuh.
Artinya, itulah waktu harga burung
lovebird bakal turun, entah perlahan-lahan atau bahkan terjun bebas.
Bisakah hal itu dicegah? Menurut saya BISA selama ada niat bersama, baik tumbuh bersama-sama maupun dimulai dari sebuah komunitas tertentu, untuk mencegahnya. Niat apa? Ya tentu saja adalah memperluas pasar. Para penangkar burung lovebird atau para penghobi burung lovebird yang sudah eksis saat ini, harus membuka kemungkinan terbukanya pasar (lain) dari burung lovebird di luar pasar yang sudah ada saat ini.
Bisakah hal itu dicegah? Menurut saya BISA selama ada niat bersama, baik tumbuh bersama-sama maupun dimulai dari sebuah komunitas tertentu, untuk mencegahnya. Niat apa? Ya tentu saja adalah memperluas pasar. Para penangkar burung lovebird atau para penghobi burung lovebird yang sudah eksis saat ini, harus membuka kemungkinan terbukanya pasar (lain) dari burung lovebird di luar pasar yang sudah ada saat ini.
Diversifikasi pasar: Lovebird beauty
contest
Pasar burung lovebird mau tidak mau
harus didiversifikasi. Perlebar dan perluas kecintaan pada burung lovebird di
masyarakat dengan cara mensosialisasikan dan menggelar LOVEBIRD BEAUTY CONTEST.
Jika komunitas penggemar burung lovebird bisa menggelar acara itu dengan
branding yang kuat, maka burung lovebird tidak akan hanya disukai karena
crecetan suaranya dan juga bukan karena “peluang investasi dengan harga
karbitannya”.
Lovebird beauty contest akan
mendorong orang untuk mulai menyukai burung lovebird karena keunikan perilaku
dan keindahan bulunya sebagaimana kecintaan orang kepada hamster, kelinci,
reptil, kucing, anjing dan beberapa jenis hewan yang dipelihara sebagai
“binatang kesayangan”. Gelaran lovebird beauty contest akan memotivasi orang
untuk memelihara burung lovebird dengan lebih memperhatikan kesehatan dan
keindahannya karena masalah itulah yang akan dinilai dalam lovebird beauty
contest dan bukan crecetan suaranya.
Buka kelas yang berbeda-beda
Kalau sekarang ini banyak orang
berburu lovebird lutino, albino atau blorok, lantas apakah burung-burung dengan
warna seperti itu yang akan dinilai sebegai burung yang indah dalam lovebird
beauty contest? Tentu SALAH BESAR jika kita berasumsi atau berniat menggelar
lovebird beauty contest dengan standar seperti itu.
Blorok, albino, lutino, pastel,
biru, ungu dan sebagainya adalah warna-warna mutasi pada lovebird. Tentu harus
ada kelas tersendiri dalam lovebird beauty contest misalnya “kelas lovebird
mutasi”. Sementara untuk burung lovebird non-mutasi harus dibuka kelas yang
berbeda-beda juga sesuai dengan spesies yang ada dan beredar di pasaran.
Untuk menggelar kontes keindahan
atau kecantikan lovebird, kita tidak perlu membuat standar yang rumit karena
sebenarnya di luar negeri sudah berkembang kontes seperti itu.
African Lovebird Society (ALS)
misalnya, sudah menetapkan standar penilaian untuk kontes lovebird.
Standar yang digunakan adalah sebagai saya copykan dari web aselinya dan saya pasang di bagian bawah artikel ini.
Standar yang digunakan adalah sebagai saya copykan dari web aselinya dan saya pasang di bagian bawah artikel ini.
Asyiknya lovebird beauty contest
Apakah lovebird beauty contest
gampang diadakan? GAMPANG SEKALI dan menurut saya malah lebih simpel ketimbang
lomba burung kicauan.
Lovebird beauty contest bisa
diadakan di dalam ruangan indoor atau di dalam gedung. Begitu pemiliknya
mendaftarkan burung pada pagi hari misalnya, maka dia bisa berkeliling melihat
burung lain atau malah meninggalkan tempat untuk berecengkerama dengan peserta
lain atau juga berkeliling kota bersama keluarga karena burungnya berada dalam
penjagaan panitia di meja kontes sesuai nomer pendaftaran dan kelasnya.
Lovebird beauty contest bisa
dilaksanakan seperti halnya kontes ikan atau kontes aglonaema atau kontes
adenium. Burung lovebird dipajang dengan nomor urut tertentu dan berderet
sesuai kelasnya, pemilik bisa kongkow-kongkow bersama peserta lain dan tidak
saling menjauh seperti halnya kontes burung berkicau yang pesertanya takut
burungnya tempur duluan dengan burung peserta lain sebelum bertanding.
Peserta lovebird beauty contest juga
bisa membawa jagoan dalam jumlah banyak yang bisa ditata bertumpuk dalam
sangkar kotak kecil tetapi kuat yang bisa diangkut secara nyaman dengan sepeda
motor atau mobil.
Di luar negeri, bird beauty contest
untuk burung kenari misalnya bahkan bisa berlangsung selama 7 hari dengan
peserta ribuan (satu peserta ada yang membawa sampai puluhan burung jagoan).
Selama berada di gedung tempat kontes, panitia menjaga burung-burung itu,
termasuk mengganti pakan dan minum pada pagi hari dengan pakan yang disiapkan
pemiliknya di dekat sangkar burung.
Yang jelas lovebird beauty contest
akan merupakan ajang silaturahmi yang benar-benar bisa membaurkan pesertanya
untuk saling kenal lebih dekat dan akrab karena mereka nyaris tidak perlu lagi
risau dengan burung-burung gacoannya. Asyiklah pokoknya.
Berkaitan dengan tema artikel ini,
maka jelas pula bahwa lovebird beauty contest akan bisa mempertahankan harga
burung lovebird pada proporsi dan logika yang benar. Lovebird beauty contest
akan memberi pondasi yang sangat kokoh pada keberlanjutan usaha penangkaran
burung lovebird.
Jika para penangkar burung lovebird atau komunitas burung lovebird melupakan usaha diversifikasi pasar dengan salah satunya adalah memelopori atau memberi dukungan baik moril maupun materiil kepada lovebird beauty contest, saya pesimis prospek penangkaran burung lovebird bisa bertahan pada kondisi saat ini.
Jika para penangkar burung lovebird atau komunitas burung lovebird melupakan usaha diversifikasi pasar dengan salah satunya adalah memelopori atau memberi dukungan baik moril maupun materiil kepada lovebird beauty contest, saya pesimis prospek penangkaran burung lovebird bisa bertahan pada kondisi saat ini.
Jika mereka tidak peduli pada usaha
diversifikasi pasar, maka mereka telah menggali lubang kubur untuk diri mereka
sendiri…
Show Standards for the African Love
Bird
1 Beak should be neat and well
tucked in; head full and round; eyes centered, clear and bright
2. Neck should be full and wide
3. Shoulders should have no appearance of the neckline
4. Breast should be deep, broad, and well rounded, tapering gradually to the tail
5. Back line should not be slack or hollow; almost straight
6. Wings should be held neatly in line with the body; flights must not droop or cross
7. Tail should be held neatly in line with body
8. Legs and feet should be straight and strong, firmly gripping the perch
2. Neck should be full and wide
3. Shoulders should have no appearance of the neckline
4. Breast should be deep, broad, and well rounded, tapering gradually to the tail
5. Back line should not be slack or hollow; almost straight
6. Wings should be held neatly in line with the body; flights must not droop or cross
7. Tail should be held neatly in line with body
8. Legs and feet should be straight and strong, firmly gripping the perch